Tingkatkan Pendidikan Komunikasi, Atma Jaya Gandeng Perhumas

Titik Kumpul – Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (UAJ) bekerjasama dengan Perhimpunan Humas Indonesia (Perhumas) sepakat membangun kerja sama strategis berupa pengembangan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas pendidikan komunikasi di seluruh jenjang fakultas dan unit kerja lain di lingkungan lingkungan kampus serta menyediakan tenaga ahli keilmuan di berbagai bidang yang dibutuhkan oleh Humas nasional dan internasional.

Nota Kesepahaman antara Universitas Atma Jaya dan Perhumas dilaksanakan di Kampus Atma Jaya Semanggi Jakarta pada hari Jumat, 17 Mei 2024. Penandatanganan dilakukan oleh pimpinan tertinggi masing-masing organisasi, Prof. Dr. Dr. Yuda Turana, Sp.S (K) adalah Rektor dan Boy Kelana Soebroto, MCIPR adalah Presiden Jenderal Perhumas.

Keduanya memahami bahwa fungsi strategis komunikasi semakin diperlukan dan penting untuk memudahkan pemahaman dan memperoleh dukungan bagi pengembangan keilmuan masing-masing program studi di kampus. Sedangkan manfaatnya bagi Perhumas adalah tersedianya tenaga ahli ilmiah yang dapat membantu mengembangkan komunikasi dari segi penelitian dan keilmuan serta aspek praktis.

“Di era yang semakin global dimana kompleksitas dan ketidakpastian menjadi faktor penentu, maka peran dan fungsi komunikasi strategis sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas ilmu pengetahuan di kampus. Selanjutnya, penambahan cara pandang komunikasi dapat meningkatkan soft skill mahasiswa dalam berkomunikasi, yang dapat bermanfaat dan dirasakan dalam bekerja di lapangan,” kata Rektor Unika Atma Jaya Jakarta Prof Yuda Turana.

Prof. Yuda yang juga merupakan penderita penyakit Alzheimer di Indonesia mengatakan kerja sama dengan Perhumas juga mencakup pelaksanaan kegiatan terkait penelitian dan manfaat sosial terkini, sebagai implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang sangat penting untuk memberikan solusi. untuk masalah yang ada. di Indonesia.

Boy Kelana mengatakan kerjasama dengan Atma Jaya menunjukkan perlunya peran dan fungsi komunikasi menjadi lebih strategis dan tegas. Fungsi komunikasi dapat membantu mengatasi kompleksitas dan ketidakpastian global yang sudah tidak asing lagi bagi semua orang, karena dapat membangun saling pengertian dan menciptakan dukungan positif.

“Kebutuhan akan komunikasi di dunia nyata untuk membantu sektor-sektor kehidupan yang strategis dan penting bagi masa depan kehidupan semakin ditentukan. Misalnya saja perlunya komunikasi pembangunan, komunikasi kesehatan, dan komunikasi krisis,” ujar Boy Kelana yang merupakan juga kepala komunikasi korporat Astra International.

Saat ini, kata Boy Kelana, pendefinisian utama keterampilan komunikasi sudah terlihat jelas dalam menjelaskan kepada masyarakat yang semakin kritis dan “menuntut”, sehingga memerlukan kompetensi komunikasi yang semakin canggih, yaitu dalam hal persuasi dan pengaruh.

Boy mengatakan, ada beberapa organisasi terkait yang menjadi mitra PR untuk mengembangkan fungsi komunikasi strategis, seperti Persatuan Humas Rumah Sakit Indonesia (Perhumasri) yang merupakan organisasi profesi humas rumah sakit, kemudian Badan Humas Indonesia. Ikatan Humas (Iprahumas) yang beranggotakan para insan Humas dan juga Asosiasi Perusahaan Humas Indonesia atau APPRI.

Baca artikel edukasi menarik lainnya di link ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *