Titik Kumpul Tekno – Pesatnya pertumbuhan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) serta kontribusinya terhadap perekonomian nasional harus dibarengi dengan inklusi dan literasi keuangan digital yang tepat.
Selain itu, saat ini lebih dari 70 persen dari 270 juta penduduk Indonesia masih belum terlayani dan belum memiliki akses terhadap produk keuangan.
Hal ini sejalan dengan komitmen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk terus meningkatkan inklusi dan literasi keuangan digital khususnya di kalangan pelaku UKM, sehingga dapat semakin berkontribusi dalam penguatan perekonomian nasional. Salah satunya adalah kegiatan Kelas Pintar Bersama yang dimiliki oleh startup Kredit Pintar.
“Kami ingin membantu usaha kecil dan menengah untuk mengoptimalkan pengembangan usahanya. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk dukungan bagi usaha kecil dan menengah untuk mencapai level selanjutnya dalam mengembangkan usahanya,” kata Arsya Helmi untuk Regulasi Kredit Pintar, Kamis, 21 Desember 2023 .
Kredit Pintar menyalurkan pinjaman sebesar Rp 9,2 triliun pada Januari hingga November 2023, dengan separuh nasabahnya meminjam uang untuk modal usaha kecil atau kebutuhan pendidikan. Total pinjaman yang berhasil disalurkan sejak tahun 2017 hingga saat ini adalah sebesar Rp 40 triliun.
Startup pinjol mengundang Nita Kurnia, penggiat UKM dan fotografer produk, ke kelas pintar bersama ini. Ia berbagi ilmunya kepada para peserta pelatihan yang terdiri dari pelaku UKM dan blogger, tentang tips memotret produk yang akan dijual dan mengunggahnya ke media sosial agar lebih menarik.
“Sebelum memasukkan foto produk, Anda perlu mengidentifikasi produk itu sendiri. Apakah merek Anda fashion, makanan, atau aksesoris?” Nita juga menyebutkan, perlu dipahami bahwa ada aspek yang harus dilestarikan dalam foto-foto produk merek tersebut agar konsumen dapat mengenali ciri khasnya.
Sekaligus mengajak para peserta pelatihan untuk mencoba sendiri cara memotret produk agar menarik. Pertama siapkan latar belakangnya. Para pelaku usaha kecil menengah dan blogger bisa membuat studio mini sendiri hanya dengan bermodalkan karton putih atau kertas HVS, selotip, meja dan dinding. Kedua, menggunakan model sebagai daya tarik khususnya produk fashion.
“Untuk pencahayaan yang bagus, carilah titik terang agar foto terlihat jernih dan detail. Tentukan tema foto yang sesuai dengan produk. Misalnya saja produk kopi, gunakan foto biji kopi sebagai lampirannya. Kemudian cari angle yang pas, edit, rapikan dan finalisasikan hasil akhir foto produk kita,” tegas Nita.