Toyota Buka Suara Soal Avanza Hybrid, Segini Bocoran Harganya

Titik Kumpul – Tampaknya Toyota Indonesia mempertimbangkan beberapa pertimbangan sebelum meluncurkan Toyota Avanza Hybrid atau Veloz Hybrid termurah sebagai produk ramah lingkungan. Meski isyarat Toyota Veloce Hybrid sudah menjadi perbincangan sejak tahun lalu, PT Toyota Astra Motor (TAM) sejauh ini masih bungkam soal mobil barunya. Rumor terciptanya Avanza Hybrid muncul setelah Toyota Yaris Cross Hybrid muncul dari platform low MPV (Multi-Purpose Vehicle) andalannya yang sebagian dikembangkan oleh PT Astra Daihatsu Motor (ADM). Kabar terkini soal mobil satu juta umat dengan dua sumber tenaga ini telah dirilis ke Kementerian Dalam Negeri, tepatnya di Permandagri Nomor 2024 tertulis kode baru yang didaftarkan Toyota. Dalam kondisi standar, Toyota Avanza berkode W101RE-LMDFJ 1.3 E, W101RE-LBSFJ 1.5 CVT, W101RE-LMMFJ 1.5 G MT, dan Veloz W101RE-LBVFJ 1.5 Q CVT. Dari daftar mobil low MPV ada kode baru yaitu W101RE-LBVFJ 1.5 Q HV CVT NJKB (Nilai Jual Kendaraan Bermotor) Rp 264 juta, dan W101RE-LBVFJ 1.5 Q HV CVT TSS Rp 284 juta. Huruf HV di belakang nama tersebut diyakini merupakan singkatan dari Hybrid Vehicle, sehingga diduga kedua kode tersebut menjadi penanda kemunculan Toyota Veloz Hybrid di Indonesia. Yaris Cross HEV berbagi platform yang sama dengan Avanza-Veloz atau Daihatsu Xenia. Ia mengandalkan mesin bensin 1.500cc dengan dinamo atau motor listrik untuk membantu menggerakkan roda depan. Diketahui, baterai Yaris Cross Hybrid yang dirakit PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) berjenis lithium-ion 29kW dengan bobot 20kg. Terdiri dari 2 modul, masing-masing 24 sel, diberi tegangan 3,6 volt per sel. Artinya jika digabungkan menjadi 175,2 volt per bungkusnya, dan daya tahan komponen penyimpan energi listrik dikatakan 10 derajat Celcius hingga 50 derajat Celcius. Saat dikonfirmasi soal kemunculan harga dasar Avanza-Veloz hybrid, Direktur Pemasaran PT TAM, Anton Jimmi Suwandy buka mulut, namun masih enggan berkomentar lebih jauh. Sesuai aturan perusahaan, tidak boleh menampilkan produk terbaru. “Saya belum bisa berkomentar detail mengenai produk yang akan datang,” kata Anton kepada Titik Kumpul Otomotiv dalam pengarahan, Selasa, 22 Oktober 2024. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *