Jakarta, Titik Kumpul – Di tengah ketidakpastian perekonomian global, kinerja ekspor industri otomotif Indonesia tetap menjadi pilar kuat penopang neraca perdagangan yang positif.
Meskipun total ekspor kendaraan bermotor nasional pada semester pertama tahun 2024 direvisi 12% menjadi 218.000 unit dari 248.000 unit pada periode yang sama tahun lalu, industri ini terus menunjukkan ketahanan dan kemampuan beradaptasi.
Presiden dan CEO PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Nandi Julianto mengatakan meski mengalami penurunan, ekspor elektrifikasi memberikan optimisme ke depan.
“Hal ini menunjukkan ketahanan dan kemampuan beradaptasi industri dalam menghadapi tantangan global, terutama untuk terus berinovasi dan meningkatkan daya saing menuju era elektrifikasi yang dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai basis manufaktur dan ekspor global,” kata Titik Kumpul, seperti dikutip dari pejabat. . penyataan.
Toyota Indonesia terus berupaya meningkatkan kinerja ekspornya melalui pengembangan produk, perluasan pasar, dan peningkatan volume ekspor. Pada paruh pertama tahun 2024, total ekspor kendaraan T-Brand mencapai sekitar 132.000 unit yang diekspor ke lebih dari 80 negara.
Ekspor model elektrifikasi seperti Kijang Innova Zenix Hybrid dan Yaris Cross Hybrid sebanyak 2.200 unit atau lebih dari 2.000 unit juga memberikan kontribusi signifikan.
“Keberhasilan ekspor kendaraan listrik Toyota melalui model Kijang Innova Zenix Hybrid dan Yaris Cross Hybrid tidak hanya memperkuat kedalaman industri Toyota di Indonesia, tetapi juga menyoroti pentingnya mengembangkan industri otomotif yang kompetitif.” “Daya saing merupakan kunci untuk lebih memperluas ekspor otomotif dan berperan dalam rantai nilai global,” kata Wakil Presiden PT TMMIN Bob Azam.
Toyota Indonesia optimis total ekspor kendaraan T-Brand pada tahun 2024 akan sama dengan tahun lalu, didukung dengan menjamurnya model elektrifikasi. Toyota juga terus menjajaki peluang ekspor ke negara tujuan non-tradisional dan mengoptimalkan demografi strategis Indonesia.
Melalui kolaborasi yang kuat antara industri, pemerintah, dan rantai pasok terkait, industri otomotif Indonesia diharapkan mampu berdaya saing tinggi dan berkelanjutan, serta memberikan manfaat nyata bagi pertumbuhan perekonomian nasional.