TOKYO, 14 Februari 2024 – Dalam upaya melindungi reputasi Daihatsu yang tercoreng akibat skandal data palsu, perusahaan induk Toyota mengambil langkah tegas dengan mengirimkan para eksekutifnya untuk memimpin perusahaan kecil tersebut.
Presiden dan CEO Daihatsu Soichiro Okudaira dan Sunao Matsubayashi bersatu sebagai bagian dari perombakan besar ini.
Carscoops mengutip VIVA Otomotif yang mengatakan posisinya akan digantikan oleh Koji Inoue, seorang eksekutif Toyota berpengalaman.
Skandal ini terungkap setelah penyelidikan independen terhadap Daihatsu menemukan data tabrakan palsu pada 64 model mobilnya. Hal ini berdampak pada penutupan sementara toko Daihatsu di seluruh dunia.
Di antara semua model Daihatsu tersebut ada banyak model untuk Subaru, Mazda dan Toyota. Hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran serius terhadap keselamatan pengendara.
Inoue, yang akan memulai peran barunya pada 1 Maret, mengatakan ekspansi perusahaan yang pesat membuat perusahaan memiliki banyak hal yang tidak dapat diserap dengan baik.
Inonue-San bertekad untuk membangun kembali reputasi Daihatsu dan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap produsen mobil Jepang tersebut.
Langkah ini menunjukkan komitmen Toyota untuk menjaga standar keselamatan yang tinggi dan menjaga reputasinya di industri otomotif.
Diharapkan ada eksekutif tertentu yang diutus untuk membantu Daihatsu mengatasi krisis ini dan kembali ke jalurnya.
