Tangerang, Titik Kumpul – Pemerintah Indonesia memberikan diskon PPnBM (Pajak Penjualan Atas Barang Mewah) selama pandemi Covid-19 pada tahun 2021-2022.
Hal itu dilakukan untuk menjaga stabilitas penjualan industri kendaraan bermotor.
Tercatat penjualan kendaraan sepanjang Maret-Desember 2021 meningkat 113 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan pada 2022, penjualan Januari-Mei sebanyak 95 ribu unit.
Sayangnya, setelah Pemerintah menghapus diskon PPnBM, penjualan mobil kembali melambat.
Beberapa pihak seperti Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pun mendorong agar keringanan PPnBM dikembalikan ke Pemerintah.
Bahkan, banyak produsen kendaraan yang menyambut baik diberlakukannya kembali diskon PPnBM. Salah satu pabrikan tersebut adalah PT Toyota-Astra Motor (TAM).
“Menurut saya (diskon PPnBM) bagus, kami di GIIAS juga meminta Pemerintah melihat pengurangan pasarnya,” kata Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT TAM bernama Titik Kumpul di ICE BSD, Tangerang, beberapa waktu lalu. waktu lalu.
Menurutnya, meski respon masyarakat terhadap Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) baik dan positif, namun dukungan pemerintah juga sangat penting untuk meningkatkan penjualan.
“Meski GIIAS positif, jalan yang harus ditempuh untuk mencapai pasar 1 juta unit masih panjang,” ujarnya.
Katanya, “Jadi harapan kita pasarnya juga harus didukung, karena pasar dalam negeri penting bagi industri mobil nasional karena banyak pekerja yang membutuhkan dukungan pemerintah,” ujarnya.
Lebih lanjut, Anton Jimmi membeberkan berbagai upaya yang dilakukan pabrikan untuk meningkatkan angka penjualan mobil nasional.
“Banyak hal yang kami lakukan, seperti paket kredit, kemudian kami meluncurkan produk baru, varian baru, dan tentunya memperkuat aktivitas diler,” ujarnya.
Namun, dia mengatakan masih banyak yang harus diisi gap di semester pertama jika bicara 1 juta unit.
“Jadi perlu lebih banyak dorongan atau dukungan (dari Pemerintah),” pungkas Anton.