Indramayu – Menjelang libur lebaran, ada tradisi mencetak uang logam yang biasa dilakukan warga desa di sepanjang jalan menuju Indramayu.
Hati-hati dengan petugas lalu lintas yang berdiri di pinggir jalan sambil memegang sapu dan melempar koin.
Pada dasarnya tradisi ini memiliki makna simbolis karena konon menyambut datangnya hal baik dan keberuntungan di kemudian hari.
Namun, alih-alih mendatangkan kebaikan, kebiasaan ini justru merugikan pengendara sepeda motor dan pengemudi yang menyeberang jalan.
Baru-baru ini beredar sebuah video di media sosial yang memperlihatkan kelakuan nekat masyarakat setempat yang membawa pohon palem panjang di tengah kota.
Diberitakan Titik Kumpul Otomotif di laman Instagram Memomedsos pada Senin, 8 April 2024, perbuatan tak berperikemanusiaan tersebut tidak hanya dilakukan oleh satu atau dua orang, namun di media terlihat bisa mencapai puluhan.
Rupanya kejadian tersebut menimbulkan kecelakaan karena ujung sapu menghantam sepeda motor yang melintas.
Sementara itu, netizen yang menyaksikan video tersebut juga menyebut praktik tersebut berbahaya bagi pengguna jalan.
“Budaya yang bisa merugikan mereka yang ingin pulang dengan damai. Apakah ada kebanggaan terhadap budaya berbahaya ini?”
“Budaya tetaplah budaya, namun hal itu menempatkan manusia dalam risiko,” kata penyiar tersebut.
“Mereka ada karena ada yang memberikannya, jadi para pejalan kaki tidak perlu memberikan apa-apa. Cukup bersedekah kepada orang lain dengan cara yang lebih baik,” ujar salah satu warganet.
“Sikap mengemis di masyarakat perkotaan. Jadi itu budaya yang buruk,” ujar situs jaringan lainnya.
“Yang kami pikirkan adalah apakah jalan ini membahayakan pekerja dan diri mereka sendiri atau tidakkah sebaiknya ditutup?”