Tragedi Penganiayaan Anak Selebgram: Waspada! Ini 5 Cara Lindungi Anak dari Kekerasan

VIVA Lifestyle – Kasus pencabulan terhadap putri bintang kondang, Aghnia Punjabi, membuat hati semua orang tersentuh. Kok rekaman CCTV di rumah Agni memperlihatkan putri Agni dipukuli di tempat tidur.

Putri Aghnia mengalami luka di sekitar mata kirinya dan luka di telinga kanannya akibat penganiayaan yang dilakukan pendeta yang merawat anak berinisial I tersebut. Akibat kejadian tersebut, putri Egni dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Diketahui, hingga saat ini gubernur tersebut ditahan polisi. 

Di sisi lain, soal kejadian pencabulan terhadap gadis Aghni Punjabi. Apa yang harus dilakukan orang tua untuk melindungi anak-anak mereka dari kekerasan?

Menurut tularecountrycapc.org, ada beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua untuk melindungi anak dari tindakan kekerasan. 

1. Pahami tanda-tanda kekerasan

Cedera yang tidak dapat dijelaskan adalah satu-satunya tanda kekerasan. Depresi, ketakutan terhadap orang atau tempat tertentu, kecemasan, atau kesulitan memercayai orang lain mungkin mengindikasikan bahwa anak tersebut menderita depresi atau penelantaran atau pelecehan fisik, seksual, atau emosional.

2. Laporkan masalah kekerasan

Selalu sertakan nomor darurat seperti polisi, Komnas Perlindungan Anak dan KPAI. Selain itu, Anda juga harus selalu waspada dan segera laporkan hal ini ke polisi setempat jika Anda melihat adanya perubahan pada sikap anak Anda, ada bukti kekerasan, atau jika anak Anda secara langsung mengungkapkan kekerasan. 

Saat berbicara dengan anak Anda tentang penindasan, dengarkan baik-baik, yakinkan anak bahwa dia melakukan hal yang benar dengan memberi tahu orang dewasa, dan tekankan bahwa dia tidak bertanggung jawab atas apa yang terjadi.

3. Didik diri sendiri dan orang lain

Berbicara dengan keluarga, teman, kolega, dan tetangga di komunitas kita bisa efektif dalam mencegah kekerasan terhadap anak. Mengenali tanda-tanda atau ciri-ciri kekerasan. 

4. Ajari anak tentang hak-haknya

Ketika anak-anak diajari bahwa mereka mempunyai hak untuk merasa aman, mereka cenderung tidak berpikir bahwa kekerasan adalah kesalahan mereka dan lebih cenderung melaporkan kejahatan tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *