China, Titik Kumpul – Seorang wanita asal Nanning, China, meninggal dunia setelah menjalani enam kali operasi plastik dalam waktu kurang dari 24 jam. Wanita bernama Liu ini mendapat pinjaman sebesar USD 5.600 atau sekitar RP 88 dari pembiayaan operasi tersebut.
Prosedurnya dimulai dengan operasi kelopak mata ganda dan operasi hidung yang memakan waktu lima jam. Selanjutnya, Liu menjalani sedot lemak di pahanya. Keesokan paginya, mereka mengolesi wajah dan payudaranya dengan lemak dari darahnya. Gulir ke bawah untuk melihat artikel selengkapnya.
Sayangnya, setelah diperbolehkan pulang sehari setelah operasi, Liu tiba-tiba pingsan di rumah sakit tempat operasi dilakukan. Mereka segera membawanya ke rumah sakit, namun nyawanya tidak dapat diselamatkan. Dokter mengatakan Liu meninggal karena gagal napas akut yang disebabkan oleh emboli paru, yang merupakan komplikasi utama dari prosedur sedot lemak.
Peristiwa ini membawa duka bagi keluarganya. Menurut laporan dari Koreaboo, suami Liu dan kedua anaknya, berusia delapan dan empat tahun, menggugat rumah sakit.
Awalnya, pengadilan memutuskan rumah sakit bertanggung jawab dan memerintahkan kompensasi lebih dari $140.000 USD atau sekitar Rp2,2 miliar. Namun setelah mengajukan banding, jumlahnya dikurangi menjadi USD 80.000 atau 1,2 miliar karena kesehatan Liu diyakini berperan dalam kematiannya.
Kasus tragis ini mendapat banyak kecaman dari masyarakat, terutama di media sosial. Banyak yang mempertanyakan etika dan realitas penyembuhan.
“Bagaimana mereka bisa mengizinkan enam pekerjaan dalam satu hari?” “Risiko terjadinya komplikasi sangat tinggi, apalagi dengan prosedur sedot lemak yang dapat menyebabkan pembekuan darah,” ujar salah satu warganet.
Kejadian ini menjadi peringatan besar akan bahaya operasi plastik non-profesional. Penting untuk memilih pusat kesehatan berlisensi dan mengutamakan keselamatan pasien di atas segalanya.