Turnamen Bulutangkis Korpri Titik Kumpul – 2024 yang digelar di GOR, Sulawesi Selatan pada tanggal 23 hingga 26 Oktober berlangsung sukses.
Ratusan ASN dari berbagai kementerian dan organisasi turut serta dalam acara tersebut. Lomba tersebut digelar dalam rangka HUT KORPRI ke-53 dan HUT Sulsel ke-355.
Selain itu, tiga legenda bulutangkis Indonesia Liliana Natsir, Marcus Gideon, dan Tantowi Yahya menambah warna turnamen ini.
Ketua Bapor Korpri Asrorun Niam Sholeh merasa senang karena acara berjalan lancar hingga akhir.
Pemain tim Kemenpora itu juga mengatakan, turnamen ini sangat baik untuk membangun kerja sama antar aparatur sipil negara (ASN).
Di final, tim Jawa Tengah menjadi juara setelah mengalahkan tim bulu tangkis Kemenpora 2-0.
Pada game 1, Kemenpora menurunkan Asrorun Niam Sholeh yang juga seorang NCO. Ia berpasangan dengan Ahmad Zaini melawan tim Jawa Tengah Aywan Kurniawan dan Susanto.
Tim Kemenpora berhasil meraih kemenangan dua set (15-21) dan (17-21) dan harus menerima keunggulan tim Jawa Tengah.
Tertinggal 0-1, Kemenpora harus melanjutkan dengan memasukkan Beben Guniadi/Indra Jayaatmaja di game ke-2.
Sementara tim Jawa Tengah yang menurunkan Angki Sukma/Doni Weera Yuda mengimbanginya dan memimpin dengan (21-23) dan (17-21).
Asrorun Niam mengaku senang kompetisi berjalan adil dan lancar. Kompetisi ini diselenggarakan untuk mengembangkan bakat terpendam dan menjaga kebugaran ASN sekaligus membangun persatuan.
Dikatakannya, “Melalui turnamen bulutangkis ini, kita akan menunaikan tugas suci kita sebagai PNS dan menanamkan semangat baru. Kebugaran jasmani menjadi salah satu prasyarat peningkatan prestasi.”
Ni’am mengatakan, kompetisi ini diselenggarakan tidak hanya untuk berprestasi dan melatih fisik, namun juga untuk membangun kerja sama antar ASN. ASN akan lebih mudah menyelesaikan tugas dan berkolaborasi melalui hobi yang sama, misalnya bulu tangkis.
“Kegiatan Turnamen Bulu Tangkis yang diselenggarakan dalam rangka HUT Bapore Corpri ke-53 ini bertujuan untuk menciptakan persatuan, semangat persatuan dan kerja sama kolektif bagi ASN dalam melaksanakan tanggung jawabnya antar kementerian, lembaga, serta pemerintah pusat dan negara. “dan pemerintah daerah kota,” kata Niamh.
“Hobi bulutangkis mempertemukan ASN dan memudahkan dalam menjalin kerja sama dan gotong royong. Oleh karena itu, ada ASN dan ASN yang bertanggung jawab menjadi PNS, meski berbeda latar belakang. Kami ingin menciptakan kerja sama,” ujarnya.
“Melalui turnamen bulutangkis ini mungkin kita menjalin kontak informal dengan kenalan-kenalan yang mempunyai kekuasaan penuh, sehingga akan lebih mudah dalam melaksanakan berbagai program dan acara, terutama yang memerlukan kerjasama korporasi, pusat, dan daerah. Kementerian,” pungkas Niamh.