UAS Ungkap 8 Juni 2024 Jadi Hari yang Paling Disukai dan Dicintai Allah SWT, Kenapa?

VIVA Lifestyle – Sabtu 8 Juni 2024 akan menjadi hari yang menyenangkan. Bahkan Ustaz Abdul Somad (UAS) mengatakan tanggal 8 Juni 2024 adalah hari yang paling dicintai dan disayangi Allah SWT. Sebab hari ini jatuh pada tanggal 1 Dzulhijjah menurut penanggalan Islam.

“8 Juni adalah hari yang paling dicintai Allah, 8 Juni 2024. Tahun depan nanti 11 hari. 8 Juni 1 Dzulhijjah,” kata UAS dalam video yang diunggah di akun TikTok miliknya, Jumat, 7 Juni. 2024. Coba lihat. Ayo pelajari lebih lanjut!

Sebagaimana diketahui, 10 hari pertama bulan Dzulhijjah merupakan hari-hari yang paling difavoritkan Allah SWT untuk kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh umat Islam. Oleh karena itu, kata UAS, gunakanlah puasa Sunnah Dzulhijjah. Puasa satu hari di 10 hari Dzulhijjah setara dengan puasa satu tahun. 

“Apa kewajibannya tanggal 8 Juni, bangun pagi dan menjalankan puasa Sunnah tanggal 8 Juni 1 Dzulhijjah,” ujarnya.

Namun UAS menyebut puasa sunah berlangsung selama sembilan hari. Mulai 8 Juni 2024 hingga 16 Juni 2024.

“Afdolnya maksimal 9 hari. 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, baiklah, saya akan berpuasa guru, kami tidak bisa berpuasa, kami akan pergi ke keluarga. kantor, bohong Sabtu 8 Juni. Dia menegaskan, 8 Juni, 9 Juni, dan Minggu tidak bisa libur.

UAS melanjutkan: “Jika menjalankan puasa Sunnah pada hari ketiga Dzulhijjah yakni Senin 10 Juni, maka orang yang berpuasa akan langsung merasakan empat manfaat. 

“Tanggal 10 Juni itu hari Senin, jadi yang puasa tanggal 10 Juni mendapat empat pahala. Saya puasa tanggal 10 Juni, Senin 3 Dzulhijjah, mendapat empat pahala,” ujarnya.

UAS mengatakan, hal pertama yang dianjurkan untuk berpuasa pada hari ini, khususnya bagi wanita, adalah mengqadha puasa Ramadhan yang hilang. Selain itu, bagi yang berpuasa pada hari tersebut akan mendapat pahala puasa sunnah hari Senin dan pahala puasa bulan Dzulhijjah.

“Pertama, qadanya dibayar, tujuannya qada. Seorang wanita yang puasa tujuh hari di bulan Ramadhan kemarin ingin mengqadha qada di bulan Syawal, waktunya sekarang. Senin, 10 Juni. Maksudnya puasanya qada, qadanya dibayar, untuk menerima pembayaran puasa Senin, Dzulhijjah untuk menerima pembayaran puasa,” jelasnya.

UAS juga mengatakan, jika puasa Dzulhijjah pada hari Senin, 10 Juni, maka yang dimaksud adalah puasa Qada justru puasa Qada Ramadhan.

“Kamu akan mendapat pahala puasa di bulan suci, tapi niatmu tidak berubah. Nawaitu shauma gadin, rencananya besok pagi aku akan berpuasa untuk mengqadha puasa ibuku,” ujarnya.

“Aku ingatkan ibu, karena kemarin sisa waktu 7 hari. Mudik sedang sakit, lupa waktu untuk mempersiapkan diri? Ini waktu afdol untuk pulang. Tumpukan khitanan sudah dibayar. Kecepatan, kalau sesuai sampai Senin-Kamis sama dengan Senin-Kamis,” ujarnya.

Tak hanya itu, UAS mengingatkan kita untuk menjalankan puasa Arafah yang jatuh pada Minggu, 16 Juni 2024. Diketahui bahwa puasa Arafah menghapus dosa-dosa setahun yang lalu dan tahun yang akan datang.

Karena hari itu adalah hari Arafah. Saudara kita ukuf di Arafah, ada 360 malam dalam setahun. Harinya memang berbeda, namun para ulama sepakat bahwa hari ini adalah yang terbaik. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *