UIN Jakarta Beri Habib Jafar Penghargaan Young Hero Anak Muda Berpengaruh

Titik Kumpul – Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta memberikan penghargaan kepada pendakwah Indonesia Hussein Jafar Alhadari. Pria yang akrab disapa Habib Jaafar ini dikenal sebagai pemuda berpengaruh.

Pria berusia 35 tahun ini mendapat penghargaan dari UIN Jakarta pada kategori “Pemuda Pahlawan, Berpengaruh”. Apresiasi tersebut disampaikan pada Upacara Penganugerahan Ikatan Alumni UIN (IKALUIN) Tahun 2024 yang dilaksanakan pada Minggu, 26 Mei 2024 di Auditorium Harun Nasutyon, UIN Jakarta.

Selain Habib Jafar, ada beberapa tokoh lain yang mendapat penghargaan dari UIN. Salah satunya adalah Nurcholish Majid atau biasa dikenal dengan Chak Noor. Menteri Agama Utakut Cholil Kumas turut hadir dalam acara tersebut.

Syarief Hidayatullah Ikatan Alumni UIN Jakarta (IKALUIN), pada acara IKALUIN Award 2024, Prof. Dr. “Nurcholish Majid atau Chak Noor untuk juru kampanye muda Hussain Jafar Alhadari dalam kategori Pahlawan Muda Pemuda Berpengaruh,” kata UIN Jakarta pada Selasa, 28 Mei 2024 dalam postingan di Instagram @uinjktofficial.

Nomor yang tertera adalah mahasiswa lulusan UIN Jakarta. Dalam sambutannya, Habib Jafar menjelaskan bahwa dirinya merupakan lulusan Fakultas Filsafat Ushuluddin Akedah tahun 2006. Kemudian pada tahun 2016 melanjutkan studi MA atau MA pada Jurusan Tafsir Al-Gurhan Fakultas Ushuluddin.

Ia juga menceritakan pengalamannya kuliah di UIN untuk lebih memahami Al-Qur’an dan Hadits. Tujuannya agar mampu menerapkan Al-Qur’an dan Sunnah pada segala waktu dan tempat.

“Di UIN, saya belajar memahami Al-Qur’an dan Hadits dengan baik agar bisa menjauh dari Al-Qur’an dan Sunnah serta mengubah konteks Al-Qur’an dan Sunnah yang bisa diterapkan di segala zaman dan masa. tempat di mana shalihun li kuli masa wal bisa makan atau hidup,” ujarnya. .

Selain Habib Jafar dan Chak Noor, enam penerima penghargaan lainnya antara lain Suharto atau Singh Ato di dunia pendidikan dan pembangunan sosial. Kategori opini keagamaan selanjutnya diberikan kepada Syafiq Hasim.

Neng Dara Afia pada kategori Perempuan dan Kesetaraan Gender dan Muhammad Isnur pada kategori Hukum dan Hak Asasi Manusia. Kemudian terpilih AM Fachir untuk Politik dan Pemerintahan, Sakinah Ginna untuk Pemberdayaan Masyarakat, Mahariah Bambang Prihadi untuk Lingkungan dan Perubahan Iklim serta Seni dan Budaya.

Baca artikel kajian menarik lainnya di tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *