UKT Naik 10 Persen di UPN Jatim, 70 Persen Mahasiswa Baru Ajukan Keberatan

Surabaya – Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Jawa Timur menaikkan biaya kuliah satuan (UKT) sebesar 10 persen pada tahun 2024. Menyikapi hal tersebut, 70 persen dari 1.700 mahasiswa baru (maba) yang lolos seleksi nasional berdasarkan ujian (SNBT) ) di kampus. Alias ​​​​mengajukan keberatan atas banding tersebut.

Humas UPN Jatim Nizwan Amin mengatakan kepada VIVA, Rabu, “1.700 mahasiswa baru masuk jalur SNBT, dimana sekitar 60-70% mengajukan permohonan peninjauan UKT. Karena kita punya program revisi UKT. 15 Mei 2024.

Ditambahkannya: “Ketika pendatang baru mendapatkan UKT-nya berdasarkan apa yang diunggah, pekerjaan orang tuanya, keadaan ekonomi keluarganya, itu semua ditentukan oleh UKT-nya, kita permudah untuk mengajukan banding. Kemudian, dari situ mereka mendapat poin. Kami berikan mereka.” .

Nizwan menjelaskan, kenaikan UKT di kampusnya dilaksanakan berdasarkan Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 2 Tahun 2024 yang menetapkan standar Satuan Biaya Penyelenggaraan Perguruan Tinggi (SSBOPT). “Jadi kenaikan mahasiswa baru [UKT] maksimal 10 persen,” ujarnya.

Dijelaskannya, besaran UKT di UPN Jatim didasarkan pada latar belakang sosial ekonomi orang tua atau pihak yang menunjang biaya pendidikan mahasiswa baru. Namun UPN Jatim memberikan kesempatan kepada orang tua atau pengasuh mahasiswa tahun pertama untuk meminta bantuan dengan mengikuti prosedur banding UKT.

Setelah Nizwan, di UPN Jatim, poin diberikan dengan pengurangan kelompok UKT sebanyak satu tingkat. Seperti PTN lainnya, UPN Jatim juga menerapkan sistem pengelompokan UKT yang disesuaikan dengan keadaan ekonomi masing-masing mahasiswa. Semakin baik konteks perekonomian, semakin banyak pula UKT yang membayar.

Ada tujuh kelompok UKT. Pertama, jelas Nizvan, UKT sebesar Rp 500.000 per semester. Sedangkan kelompok kedua sebesar 1 juta rubel dan seterusnya hingga kelompok tujuh, besaran UKTnya mencapai 10 juta rubel per semester. “Jika kami setuju [dengan protes], kami akan mempersempitnya menjadi satu kelompok,” katanya.

Baca artikel edukasi menarik lainnya di link ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *