Jakarta, Titik Kumpul – Stunting merupakan masalah kesehatan serius yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), stunting adalah panjang atau tinggi badan yang berada di bawah minus 2 Z-score menurut kurva tinggi badan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Hal ini disebabkan oleh kekurangan gizi kronis yang dapat diperburuk dengan infeksi berulang atau penyakit kronis lainnya. Anggota Unit Koordinasi Gizi dan Penyakit Metabolik IDAI, dr Cut Nurul Hafifah, SpA(K), menekankan pentingnya pemantauan tinggi badan untuk mengidentifikasi dan mencegah stunting. Gulir untuk informasi lebih lanjut, kembali!
“Anak pendek belum tentu pendek, tapi kalau pendek pasti pendek. Kita perlu tahu penyebabnya, apakah kurang gizi atau faktor lain,” kata dr Kutt kepada Nurul Hafifah dalam webinar. tentang gizi 1000 hari pertama kehidupan (HPK), Selasa 29 Oktober 2024.
Pentingnya gizi pada 1000 hari pertama kehidupan Stunting dapat terjadi kapan saja pada 1000 hari pertama kehidupan, termasuk pada bayi baru lahir. Data menunjukkan sekitar 33 persen bayi baru lahir mengalami stunting, sedangkan 12,3 persen bayi yang mendapat ASI eksklusif dan 20 persen yang mendapat MPASI juga berisiko mengalami stunting.
“Jika keterlambatan ini tidak kita cegah, anak-anak yang mengalami gangguan perkembangan otak pada masa kanak-kanak akan menghadapi tantangan besar di masa depan,” tambah Cut Nurul.
Anak-anak yang mengalami gangguan perkembangan seringkali memiliki rata-rata IQ sekitar 70, yang dapat membatasi kemampuannya untuk melanjutkan pendidikan.
Dampak jangka panjang dari defisiensi Stunting tidak hanya berdampak pada perkembangan fisik, namun juga berdampak pada perkembangan kognitif anak. Anak-anak penyandang disabilitas cenderung mengalami kesulitan dalam pendidikan, karena mereka seringkali hanya berhasil menyelesaikan sekolah menengah.
Ketika mereka menginjak usia dewasa, mereka berisiko lebih besar terkena masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. Oleh karena itu, pencegahan stunting sangat penting untuk memastikan anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
“Seiring bertambahnya usia, jika mereka mempunyai akses yang lebih baik terhadap makanan, mereka akan lebih rentan terhadap obesitas dan penyakit terkait,” katanya.
Cara mencegah stunting Salah satu langkah pencegahan stunting yang paling efektif adalah dengan memantau perkembangan yang tepat. Pemantauan pertumbuhan harus dimulai dengan pengukuran berat dan tinggi badan yang akurat.
Bayi harus ditimbang dalam keadaan telanjang untuk memastikan hasil yang akurat. Setelah usia dua tahun, anak-anak dapat ditimbang dengan pakaian yang ringan. Selain itu, penting untuk menanyakan pengukuran tinggi badan saat mengunjungi fasilitas kesehatan.
“Sering kali kita melihat orang tua yang hanya mengukur berat badan anak tanpa mengukur tinggi badan anak. Itu saja tidak cukup,” ujarnya.
Pengukuran tinggi badan yang benar Mengukur tinggi badan anak harus dilakukan dengan benar. Anak-anak di atas usia dua tahun sebaiknya diukur sambil berdiri, tanpa sepatu atau aksesoris yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran. Pengukuran tinggi badan harus dilakukan oleh dua orang untuk memastikan keakuratan.
“Posisi pengukuran itu sangat penting, kita harus memperhatikan lima titik yaitu kepala belakang, bahu, bokong, betis, dan tumit,” jelasnya.
Selain mengukur tinggi badan, penting juga untuk mengukur lingkar kepala hingga anak berusia dua tahun. Hal ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan otak anak. Jika lingkar kepala anak sesuai dengan usianya, berarti otaknya berkembang dengan baik.
Setelah melakukan pengukuran, sebaiknya orang tua mencatat data pertumbuhan anaknya.
“Setiap orang tua hendaknya memantau tumbuh kembang anaknya dan tidak melupakan berat badan lahir dan berat badan pada usia satu tahun,” tegasnya.
Pemanfaatan buku kesehatan ibu dan anak untuk mencatat tumbuh kembang anak sangat penting agar orang tua dapat memantau tumbuh kembang anaknya sesuai kurva pertumbuhan WHO.
“Pencegahan stunting sangat penting untuk memastikan anak tumbuh sehat dan berkembang secara optimal. “Dengan pemantauan tumbuh kembang yang tepat, pengukuran tinggi badan yang akurat, dan perhatian terhadap nutrisi, kita dapat membantu anak mencapai potensinya,” tutupnya.