Titik Kumpul, Bali – Indonesia merupakan negara dengan ekosistem pendidikan terbesar keempat di dunia. Berbagai perubahan pendidikan dilakukan untuk menunjang keberhasilan sistem belajar mengajar di masyarakat pendidikan.
Untuk itu UNESCO, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization dan United Nations Children’s Fund (organisasi PBB yang didedikasikan pada bidang hak anak dan pembangunan manusia) menetapkan Indonesia sebagai negara tuan rumah kunjungan studi Bali Gateway ke tanggal 1. 3 Oktober.
Gateway Study Visit to Indonesia (GSVI) tahun 2024 menarik 56 peserta dari 20 negara antara lain Finlandia, India, Inggris, Perancis, Tiongkok dan UEA, serta 9 organisasi internasional.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar, dan Menengah Kemendikbudristek Iwan Syahril mengatakan, dalam lima tahun terakhir, Indonesia telah mengembangkan berbagai platform ekosistem pendidikan di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, khususnya dalam mendukung penyelenggaraan negara mandiri.
“Di Indonesia, transformasi pendidikan dicapai melalui adopsi teknologi pembelajaran yang didukung oleh kebijakan yang mendukung kelanjutan proses tersebut,” kata Iwan Syhril dari Sanur, Bali, pada Minggu, 29 September 2024.
Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekosistem pendidikan terbesar keempat di dunia. Dengan lebih dari 60 juta siswa, lebih dari 4 juta guru, dan lebih dari 400.000 sekolah, kompleksitas dan cakupan perubahan
UNESCO dan UNICEF percaya bahwa ketersediaan platform dan konten digital akan memberikan akses yang lebih luas terhadap peluang pembelajaran berkualitas di negara maju dan berkembang.
“Indonesia akan membuka ruang diskusi bagi para peserta untuk mengeksplorasi bagaimana praktik terbaik Indonesia dapat diterapkan di negaranya dan bagaimana praktik terbaik negaranya dapat diterapkan di Indonesia,” ujarnya.
Mark West, kepala UNESCO Gateway, mengatakan kolaborasi lintas batas ini bertujuan untuk membantu negara maju dan berkembang mengembangkan platform pembelajaran digital yang terbuka untuk umum.
“(Dalam gateway study visit ini), kami akan mengunjungi Indonesia pada minggu pertama Oktober 2024 untuk mengumpulkan perwakilan dari berbagai negara agar dapat melihat dan memahami langsung apa yang dilakukan Indonesia,” kata Mark West.
Frank van Cappelle, Chairman of Gateways dan Head of the Global Center for Learning Innovation UNICEF, mengaku tidak sabar menunggu study tour Gateways berikutnya karena Indonesia adalah salah satu pemimpin dalam transformasi digital. “Kita bisa belajar banyak dari Indonesia,” ujarnya.
Untuk memenuhi minat para delegasi terhadap kajian perubahan pendidikan di Indonesia, berbagai sesi Gateways Study Visit Indonesia 2024 dirancang bersifat interaktif, termasuk melalui pameran, kunjungan ke sekolah lokal, dan lokakarya.
Peserta Gateway diharapkan dapat memanfaatkan hasil penelitian Indonesia untuk mendukung kelanjutan inovasi pendidikan di negaranya. itu