Jakarta, Titik Kumpul – Publik kini dihebohkan dengan kabar kemungkinan perselingkuhan yang melibatkan selebriti Azizah Salsha dan Salim Nauderer.
Salim sempat dikabarkan menjalin asmara dengan Aziz Salsha setelah Rachel Vanney membenarkan hubungannya dengan Salim sudah berakhir.
Spekulasi tentang hubungan Azizah dan Salim kian menguat setelah muncul pesan di Instagram yang diyakini dari Rachel Vanney dan pacarnya.
Dalam laporan tersebut, Rachel mengaku mendapat informasi tentang hubungan Salim dan Azizah dari suami Azizah, Pratam Arhan.
Awalnya netizen mengira pertanyaan tersebut merupakan salah satu taktik pemasaran Rachel Wenya, ternyata Azizah Salsha baru-baru ini meluncurkan salah satu brand parfum Rachel Wenya. Namun Rachel membantah tuduhan tersebut.
“Hahaha, kamu bilang begitu padaku.” Arhan meneleponku tadi malam. “Mana mungkin aku jualan dengan gimmick seperti itu,” tulis Rachel Vanney mengutip akun X @pingachm.
Ada banyak pembicaraan tentang kemungkinan hubungan cinta yang melibatkan putrinya. Ibunda Azizah Salsha, Nurul Anastasia, membagikan pesan bijak di akun Instagram pribadinya.
Dalam unggahannya, Nurul Anastasia memberikan pesan mengharukan soal pernikahan. Ia menegaskan, tidak ada pernikahan yang sempurna.
Postingan ini seolah mengingatkan bahwa setiap pernikahan menghadapi cobaan dan tantangan yang berbeda-beda dan tidak ada hubungan yang kebal terhadap cobaan.
Pesan bijak tersebut kemudian menuai beragam reaksi dari netizen yang mencoba mengaitkan perkataan tersebut dengan situasi yang dihadapi Azizah dan keluarganya saat ini.
Selain pernikahan, Nurul Anastasia juga mengunggah foto dengan kutipan “Jangan sampai dia mengeluh kepada Allah dan waspadalah terhadap orang yang dizalimi karena tidak ada penghalang antara doanya dengan Allah.”
Kalimat ini ibarat peringatan bahwa doa orang yang zalim dalam hal ini Azizah Salsha akan sangat kuat dan langsung menuju kepada Allah tanpa ada halangan.
Oleh karena itu, pesan ini membawa pesan penting tentang kehati-hatian dalam memperlakukan orang lain dengan adil, bukannya menindasnya.