Qatar – Mohamed Ferrari mengaku sangat kecewa ketika wasit asal Tiongkok Shen Yinhao menganulir laga semifinal Piala Asia U-23 di Stadion Abdullah bin Khalifa pada Senin, 30 April 2024. .
Pada menit ke-63, tendangan keras Ferrari memanfaatkan bola lepas di depan gawang Uzbekistan membuat ribuan suporter Indonesia bersorak menyambut gol tersebut.
Umpan silang sayap kanan Pratama Akhan membuka skor dan bola mengarah ke Ramadan Sananta yang kesulitan menaklukkan kiper Uzbekistan. Santata kemudian mengirimkan umpan cepat ke Ferrari dengan tendangan keras ke gawang Uzbekistan.
Wasit kemudian memeriksa VAR karena mengindikasikan offside. Setelah dilakukan peninjauan video asisten replay (VAR), wasit menganulir gol Ferrari karena Ramadan Sananta lebih dulu berada dalam posisi offside. Tayangan ulang berulang kali menunjukkan kaki Ramzan Santa unggul tipis dari bek Uzbekistan tersebut.
“Jelas saya sangat kecewa karena gol saya dianulir. Saya kecewa dengan keputusan wasit,” kata Ferrari dalam wawancara pascalaga.
Menurut pemain Persija Jakarta ini, timnas Indonesia bermain sangat baik, namun keberuntungan belum berpihak pada Garuda Muda.
“Kami kecewa, tapi kami masih punya peluang untuk berangkat ke Olimpiade di Paris. Besok kami akan berusaha sekuat tenaga untuk memenangkan perebutan tempat ketiga dan mendapatkan tiket Olimpiade,” kata Ferrari yang merayakan golnya dengan raut wajah bersyukur.
Indonesia U-23 kalah 0-2 dari Uzbekistan U-23 pada laga semifinal Piala Asia AFC U-23 2024 di Doha, Senin.
Pada babak kedua, Husain Norchaev mencetak dua gol kemenangan Uzbekistan pada menit ke-68 dan Pratama Arkhan mencetak gol bunuh diri pada menit ke-86. Rizky Rideau mendapat kartu merah pada menit ke-83 oleh Video Assistant Review (VAR) di bawah asuhan Sivakorn Pu-Udom.
Indonesia masih berpeluang lolos ke Olimpiade Paris 2024 setelah mengalahkan Irak di perebutan tempat ketiga. (semut)
