Unik, Workshop Makin Cakap Digital, Studi Kasus Penggunaan Komedi dan Musik dalam Pelatihan

VIVA Life – Guna memberikan pengalaman berbeda dan menyegarkan dalam acara pelatihan atau workshop, mengundang para komedian dan stand-up group untuk menjadi bagian dari jadwal acara merupakan sebuah langkah baru yang patut diapresiasi. Pendekatan ini tidak hanya menciptakan suasana santai dan menyenangkan bagi para peserta, namun juga membantu meningkatkan antusiasme dan keterlibatan mereka selama pelatihan.

Pelatihan atau lokakarya seringkali dianggap sebagai kegiatan yang serius dan formal. Pelan-pelan, oke?

Namun perlu diingat bahwa suasana yang terlalu ketat dapat menurunkan efektivitas pembelajaran. Dalam dunia pendidikan khususnya bagi siswa, metode yang monoton dan membosankan dapat menyebabkan menurunnya perhatian dan motivasi. Oleh karena itu, ini merupakan strategi yang efektif untuk menjaga agar peserta tetap semangat dan fokus dalam bersenang-senang dalam pelatihan.

Mengundang stand-up comedian ke lokakarya dapat memberikan banyak manfaat. Kehadiran komedian yang mampu menyampaikan humor secara bijak dan tepat mampu mencairkan suasana dan membuat para peserta semakin nyaman.

Humor yang disajikan tidak hanya sekedar sarana hiburan, namun dapat menjadi sarana penyampaian pesan penting dengan cara yang lebih santai dan dapat diterima. Misalnya, seorang komedian bisa membawakan topik terkait etika digital atau bahaya cyberbullying dengan cara yang lucu namun tetap memberikan motivasi dan pemahaman yang mendalam kepada siswa.

Selain stand-up comedian, penampilan grup musik dapat menjadi elemen pelatihan yang efektif dan menyegarkan. Musik memiliki kekuatan untuk membangkitkan emosi dan antusiasme, sehingga dapat membantu pesertanya merasa lebih berenergi dan termotivasi. Menambahkan musik di tengah atau di akhir lokakarya memberikan kesempatan kepada peserta untuk rehat sejenak dari kesibukan, sambil menikmati hiburan berkualitas.

Kelompok yang diundang dapat membawakan lagu yang disukai siswa atau lagu yang memiliki pesan positif terkait topik pelatihan. Misalnya, dalam lokakarya sastra digital, kelompok dapat membawakan lagu yang mendorong Anda untuk menggunakan teknologi secara bijak dan kreatif.

Misalnya saja pada workshop Pengembangan Literasi Digital yang diadakan di Jayapura, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengundang Yopa, seorang stand-up comedian, dan Epo D’Fenomeno, band lokal. Kehadiran mereka terbukti menciptakan suasana yang dinamis dan interaktif. Para peserta, termasuk siswa dan guru, tidak hanya memperoleh pengetahuan tentang literasi digital tetapi juga merasa lebih terlibat dan termotivasi untuk berpartisipasi dalam setiap lokakarya.

“Workshop ini tidak hanya dilakukan secara daring namun juga secara daring untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam terhubung dengan sumber daya Makin Cakap Digital,” ujar CEO Aptika Samuel Abrijani dalam keterangannya.

Workshop offline Makin Cakap 2024 yang dilakukan oleh MC Seinthia Martha dilaksanakan di Auditorium Universitas Cenderawasih pada Senin, 27 Mei 2024, dalam dua bagian. Sesi pertama mengangkat tema ‘Pengguna Media Sosial Cerdas, Kreatif dan Transformatif’ yang dipimpin oleh moderator Patricia Bonyadone dengan menghadirkan tiga pembicara yaitu Agustinus Langowuyo, (Asisten Ahli Dosen) yang memaparkan pilar etika digital, Casparina Theresia Renwarin, BSM (The sekretaris firma hukum Aloysius Renwarin & Partners) memimpin pilar keamanan digital, dan Martha Fakdawer (Penyanyi & Pembuat Konten) sebagai KOL.

Dan untuk sesi kedua yang bertemakan ‘Mempromosikan budaya Indonesia melalui konten digital’ dihadiri oleh moderator Angelica Senggu dalam pemaparan dari Ika Palimbunga, (CEO PT. Pesona Wisata Papua ) yang menghadirkan pilar budaya digital, Gima Tiara Jaya Sroyer (Staf). dari Badan Pengembangan Inovasi Universitas Cenderawasih) menghadirkan pilar etika digital, dan Syulla Ansanay (konten kreator) sebagai KOL.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *