Uniknya Suasana Lebaran di Kampung Arab Ampel Surabaya

Titik Kumpul Life – Di Indonesia, masyarakat melakukan berbagai ritual khusus menyambut Idul Fitri atau Idul Fitri, termasuk di kawasan Kampung Ampel saat mudik Idul Fitri.

Ampel merupakan kota terbesar komunitas Arab khususnya WNI yang berasal dari Hadramaut Yaman, dimana hampir seluruh keluarga Arab Hadrumut merupakan generasi ketiga dan saat ini menjadi tempat lahirnya Ampel.

Hamid Nabhan, budayawan dan masyarakat asal Arab Ampeli mengatakan, budaya Desa Ampeli merupakan simbol dari Bhinneka Tunggal Ika. Mari kita lanjutkan menelusuri artikel lengkapnya di bawah ini.

“Pada saat Idul Fitri akan terjadi kunjungan atau saling berkunjung antar penduduk dan semua orang bertemu; Kata Hamid, “Orang Jepang, Madura, Arab, bahkan Banjar semuanya berkumpul dan bercerita di negeri asing.”

Saat lebaran tiba, biasanya warga Hadramaut di Ampel Surabaya pulang kampung dan membawa kabar dari luar negeri.

Menurut tradisi Arab di Desa Ampel, setiap kepala keluarga akan menyandang gelar kepala ketika ritual makan bersama dilakukan.

Hamid menambahkan: “Di sini lengkap semua, ada soto, ravon, bahkan yang paling enak adalah menyantap menu makanan Arab sehari-hari, terutama makanan tradisional tarim Yaman. Yang dipadukan dengan cita rasa makanan Jawa,” kata Hamid. . Roti Mulava, di Ampel disebut roti Maryam, tepungnya dituang sebelum mengembang dan ditaruh di oven panas, kalau sudah mengembang dituang roti mulava diatasnya.

Bedanya, roti Mulawa lebih besar dan berbeda dengan roti Maryam yang ukurannya hampir sama dengan roti Canai, ujarnya.

Selain roti mulawa, ada juga nasi hanit atau biasa disebut nasi kubeli di Indonesia. Hidangan daging kambing ini diolah menggunakan nasi basmati dengan bumbu tarim khas Yaman.

Dibungkus dengan alumunium foil dan dipanggang dalam oven hingga daging kambing tidak berbau dan sangat empuk, sehingga langsung kering saat disentuh.

“Semua masakan Arab ini menjadi makanan sehari-hari Ampel dan diberi nama lokal Nasi Kubelib dan Roti Mariam,” ujarnya.

Devi Khan, warga negara India yang juga berada di Ampel Surabaya, merasakan menu hangat makanan Arab mirip dengan India, menunya enak dan nikmat.

Perpaduan bumbu tradisional Timur Tengah membuat dagingnya empuk dan nikmat.

“Saya kuliah di Unair, tapi kalau rindu makanan India, biasanya saya ke Ampeli dan makan makanan Ampeli yang enak-enak, mirip dengan makanan India,” kata Devi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *