Universitas Aisyah Pringsewu Gelar Seminar Literasi Digital

VIVA – Kementerian Informasi dan Komunikasi menyelenggarakan lokakarya literasi digital bertajuk “Mewujudkan Generasi Emas Digital” di bidang pendidikan bersama Universitas Aisya Pringsevu, Universitas Mihemediye dan lembaga pendidikan lainnya di Pringsevu.

Kementerian Komunikasi dan Informatika mendorong seluruh civitas akademika untuk mengadopsi dan memanfaatkan Internet sebagai infrastruktur pendukung kegiatan belajar mengajar.

Bupati Pringsevu Adi Erlansyah Aisya saat membuka lokakarya di Universitas Pringsevu, Senin, Januari mengatakan: “Akses informasi yang luas dapat memberikan peluang yang lebih luas, komprehensif, efisien dan akurat kepada semua kalangan untuk mengurangi kesenjangan informasi.” 15 Agustus 2024

Ia menemukan bahwa literasi digital memudahkan siswa dalam mencari data dan informasi dari berbagai media sebagai bahan pembelajaran.

Menyadari sentimen tersebut, Slamet Santoso, Direktur Pemberdayaan Informatika, menghimbau mahasiswa untuk memanfaatkan ruang digital dengan lebih baik dan efisien: “Siswa dapat membuat konten yang positif dan juga menerapkan 4 pilar literasi digital yaitu: budaya, etika, keterampilan dan keamanan digital”.

Rektor Universitas Aisya Pringsevu Visnu Prabo Vijayanto juga menegaskan bahwa dunia pendidikan adalah dunia masa depan, dunia dinamis yang harus diperhitungkan dan mengatakan: “Dalam dunia pendidikan khususnya perguruan tinggi, literasi memegang peranan penting. peran penting.perkembangan teknologi untuk memastikan bahwa staf dan siswa memiliki keterampilan yang memadai.” .

Pada seminar kali ini, salah satu pemateri “Etika Digital”, Upi Asmarandhana, memberikan 7 tips kepada mahasiswa untuk menyeimbangkan kebebasan dan tanggung jawab sosial, salah satunya adalah “Publikasikan yang penting, jangan katakan yang penting”. Tujuannya ada 4: mempublikasikan, menginformasikan, menginformasikan, mendidik, mendidik, menghibur, sebagai sarana komunikasi dan produktivitas serta membangun relasi sosial.

Dalam konteks yang sama, pemateri Keterampilan Digital Zulkifli juga menjelaskan kepada para siswa mengenai Literasi Digital, yang berkaitan dengan berbagai tingkat keterampilan: “Tingkat rendah adalah kegunaan, tingkat menengah adalah pengembangan, dan tingkat tinggi adalah keamanan. “

Dengan memfasilitasi ketiga tingkat keterampilan tersebut, kami berharap dapat meningkatkan literasi digital siswa.

Seminar Literasi Digital Bidang Pendidikan mengangkat tema “Mewujudkan Generasi Kaisar Digital Emas”. Ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Indonesia More Digital Capability (IMCD) 2024. Acara yang dilaksanakan di Universitas Aisya Pringsevu ini dihadiri oleh 500 peserta. Tujuan dari layanan ini adalah untuk menjadi kritis dalam memerangi berita palsu di bidang pendidikan dan untuk memberikan pendidikan dengan tujuan menciptakan lingkungan digital yang aman dan nyaman.

Baca artikel edukasi menarik lainnya di link ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *