Titik Kumpul – Meski Satgas Batalyon Infanteri (YONIF) 330 / Tri Dharma Kostrad terus melakukan pukulan balik terhadap prajurit TNI Angkatan Darat TNA, tampaknya kelompok teroris separatis (KST) OPM belum berhenti meneror Kabupaten Intan Jaya. adalah, Papua Tengah
Jelas terlihat bahwa pada hari Senin mereka keluar dari hutan dan secara brutal menyerang aparat keamanan dan masyarakat.
OPM menggerebek desa Mamba berdasarkan informasi yang diterima Titik Kumpul militer dari Satgas UNIF 330/Tri Dharma. Usai membakar rumah dinas salah satu anggota DRP, kini empat unit rumah milik masyarakat telah dibakar.
Bahkan, pemerintah membangun empat rumah senilai Rp 7 miliar dengan bantuan dinas sosial setempat.
Rumah yang dibakar OPM bukan milik Muhaji melainkan milik Gut Sani, Jun Sani, Alice Sani dan Datins Sani. Semuanya berasal dari suku Intan Jaya Sani Suku terbesar di pedalaman Papua Tengah
Berbekal senjata, OPM Maba melepaskan tembakan ke segala sesuatu yang ditemuinya di desa tersebut Orang-orang melarikan diri untuk menyelamatkan diri.
Menurut Lettu Inf Bai Bhakti, kehidupan di Intan Jaya yang dihidupkan kembali oleh pasukan pantai dalam dua tahun terakhir, telah dilumpuhkan oleh aktivitas OPM.
“Pada hari Minggu, umat Kristiani di Intan Jaya tidak bisa beribadah. Masyarakat tidak berani beraktivitas di taman. Selain itu, banyak masyarakat yang harus dievakuasi karena takut menjadi sasaran terorisme OPM,” kata letnan satu itu. Bev Bhakti.
Sementara itu, Komandan Satgas UNIF 330/Tri Dharma Mayjen Inf. Salah satunya di pos TNI
Selain itu, pasukan elit Divisi Infanteri Kustrad I terus bergerak maju untuk memukul mundur OPM dan menghalangi akses ke pusat kota Sugapa.
OPM mulai bekerja pada Jumat pekan lalu. Tiba-tiba mereka menyerang. Mereka menembak dan membunuh salah satu anggota Satgas Perdamaian Cortez Beramba.
Baca: Kolonel Javier Barreto Nunes Diangkat Jenderal Oleh Panglima TNI, Melesat Bintang Menjadi Jenderal.