Usai Cerai dari Kiki Amalia, Markus Horison Kini Gandeng Istri Cantik Berhijab

Titik Kumpul Showbiz – Gambar Markus Horison pernah menjadi bagian penting di timnas Indonesia. Ia pernah menjadi kepala pengawal Skuad Garuda antara tahun 2007 hingga 2012.

Markus membawa Indonesia menjadi runner-up Piala AFF 2010 dan semifinal pada 2008. Bersama PSMS Medan, ia sukses meraih Piala Emas Bang Yos pada 2004, 2005, dan 2006.

Penjaga gawang sepak bola kelahiran Pangkalan Brandan, 14 Maret 1981 ini pun sempat bergabung dengan tiga klub terbaik Tanah Air yakni Arema Indonesia, Persib Bandung, dan PSM Makassar sebelum akhirnya memutuskan pensiun.

Setelah pensiun sebagai pemain pada tahun 2017, Markus beralih menjadi pelatih. Ia saat ini tercatat sebagai pelatih kiper Timnas Indonesia U-16. Mari kita lanjutkan menelusuri artikel lengkapnya di bawah ini.

Meski sukses sebagai pesepakbola, kehidupan pribadi dan kisah cintanya mengalami perubahan dan menarik perhatian publik.

Markus Horison diketahui menikah dengan salah satu selebriti Tanah Air, yakni Kiki Amalia, pada 27 November 2010. Namun sayang, hubungan rumah tangga mereka berakhir di tengah-tengah, keduanya berpisah pada 2013.

Usai putus, Markus Horison kembali menemukan cintanya dan menikah pada tahun 2017. Markus kemudian menikah dengan wanita asal Bandung bernama Bylqis Juwitaningsih dan kini dikaruniai tiga orang anak.

Namun putri pertama mereka, Maisara Alesha Rihihina, meninggal dunia pada Desember 2019. Kini kehidupan Markus Horison dan Bylqis Juwitaningsih terlihat harmonis dan jauh dari berita lurus.

Dilansir dari kanal YouTube Republikbobotoh, Markus Horison menceritakan kisahnya sebelum menikah dengan istrinya, Bylqis Juwitaningsih.

Mantan kiper Persib Bandung, 81 tahun, menikah lagi dengan Bylqis pada 9 September 2017, meski mengaku sudah lama mengenal istrinya.

“Saya nikah lagi tahun 2017, kenal istri saya sudah lama, dia suka marah-marah kalau saya nonton film,” kata Markus Horison di kanal YouTube Republikbobotoh.

Markus rupanya menikah dengan Bobotoh yang selalu menjaganya saat berlaga di lapangan bersama Persib Bandung. Awalnya Markus mengenal wanita berhijab ini pada tahun 2010, saat itu ia mengenalnya karena Bylqis berteman baik dengan istri sahabatnya, Nova Arianto.

“Jujur saya kenal istri saya tahun 2010, waktu itu dia masih berteman baik dengan istrinya Nova (Nova Arianto). Nah, itu saja yang saya tahu, saya tidak ngomong,” ujarnya.

Meski sudah lama mengenalnya, keduanya banyak berbincang di media sosial pada tahun 2017 lalu, saat Markus berlaga di Timor Leste.

“Kami mulai ngobrol tahun 2017 saat saya di Timor Leste, saya ngobrol di Instagram. Ternyata istri saya (saat itu) sudah berpisah, begitu pula saya. Jadi nyambung,” jelasnya.

“Kalau aku lihat gambar ini, seperti kita saling mengenal, kita sudah saling kenal sejak lama, aku ngobrol,” lanjutnya.

Usai menyelesaikan kompetisinya di Timor Leste, Markus berencana kembali ke Medan. Namun ia menyempatkan diri untuk tinggal di Bandung dan berbincang dengan Bylqis.

“Terakhir kali mau mudik ke Medan, mampir dulu ke Bandung. Aku bertemu dengannya dulu, aku ingin bicara. Ia berkata: “Kemudian saya kembali ke Medan dari Timor Leste.

Namun saat hendak pulang dan melanjutkan perjalanan ke Medan, ibu mertuanya tidak diperbolehkan pulang.

“Saat saya ingin pulang, akhirnya ibu saya tidak mengizinkan saya pulang. “Kamu bilang akan menikah dini,” kata sang ibu pada Markus.

“Kalau aku seserius itu, aku pasti langsung menikah dan tidak butuh waktu lama,” lanjutnya.

Setelah itu keduanya memutuskan menikah di Bandung tanpa menggelar pesta pernikahan.

“Saya menikah di sini, dan tidak ada pesta di pesta pernikahan itu. “Saya baru menikah di KUA tahun 2017,” ujarnya.

Selama pernikahannya, pasangan ini dikaruniai 3 orang anak dan sang istri memiliki seorang anak berusia 10 tahun.

Makanya alhamdulillah anak pertama istri saya sudah besar, sudah 10 tahun. “Ada 4 anak, satu meninggal.

Saat ia bertugas di Jakarta bersama Timnas Indonesia, sang istri terkadang mengajak anaknya berlibur bersama.

“Istri saya juga bekerja di dinas pemerintahan. Jadi kadang-kadang, misalnya saat hari libur, saya pergi ke Jakarta dan melakukan TC. “Kadang-kadang saya membawa anak-anak saya,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *