Jakarta, 4 April 2024 – Liberty Media, pemilik balap Formula One (F1), kini resmi mengakuisisi MotoGP. Keputusan tersebut memicu kabar bahwa para gadis payung yang biasa menghiasi sirkuit MotoGP akan dicopot.
Dapat dipahami bahwa F1 memutuskan untuk tidak menggunakan wanita di grid setelah diakuisisi oleh Liberty Media. Pasalnya, perempuan di masyarakat dinilai kurang selaras dengan nilai-nilai yang ada.
Kini, Liberty Media telah mengakuisisi sekitar 86% saham Dorna Sports. Dorna Sports, sementara itu, akan mempertahankan 14% saham dalam bisnis tersebut.
Nilai perusahaan MotoGP digambarkan sebesar €4,2 miliar, dengan kesepakatan diharapkan selesai pada akhir tahun 2024. Setelah mengambil alih kekuasaan, pertanyaannya sekarang adalah apakah Gadis Payung akan dicopot dari jabatannya.
Di ajang MotoGP sendiri, para wanita payung menjadi daya tarik tersendiri jelang balapan. Kepala eksekutif Dorna Carmelo Ezpeleta mengatakan payung MotoGP sejauh ini masih mempertahankan perempuan karena menyingkirkan mereka akan menjadi sikap anti-perempuan.
Titik Kumpul Otomotif mengutip ucapan Ezpeletas tentang kecelakaan pada Kamis, 4 April 2024: “Saya pikir ini masalah kebebasan. Kami tidak bisa memberi tahu siapa pun bahwa mereka tidak boleh berada di sana.”
“Larangan payung perempuan adalah anti-perempuan dan bukan demi kepentingan mereka,” lanjutnya.
Ketika F1 berhenti menggunakan perempuan di grid pada tahun 2018, Liberty Media mengatakan praktik “menampilkan” wanita cantik tidak sesuai dengan nilai-nilai perusahaan dan sepenuhnya melanggar norma masyarakat modern.
Namun, perubahan tersebut memicu kontroversi, dengan beberapa mantan gadis Grit, termasuk Melissa James, memprotes keputusan tersebut, menyebutnya merendahkan martabat.
“Sungguh menggelikan jika kita mengatakan bahwa kita berwajah cantik. Kita adalah tenaga penjualan. Kita perlu belajar bagaimana berbicara dengan orang lain dan membuat mereka tertarik pada produk tersebut,” katanya.