Usai Ngopi, AN Tiba-tiba Bawa Senjata Api dan Munisi Datangi Pos Pasukan Sriti TNI

VIVA – Peristiwa unik dialami prajurit TNI Batalyon Artileri Pertahanan Udara (Satgas Pamtas) Penjaga Perbatasan RI-Malaysia 8/Marawaca Bhuana Cakti (Yonarhanud 8/MBC).

Maka dari itu, belakangan ini prajurit TNI Angkatan Darat Korps Baret Coklat semakin gencar melakukan aktivitas teritorial di Anjansana alias silaturahmi ke rumah-rumah warga di sepanjang perbatasan RI-Malaysia.

Nah, salah satu daerah sasaran Anjangsana adalah Desa Bambangan, Kecamatan Sebatik Barat, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Pasalnya berdasarkan informasi resmi yang dikeluarkan Kodam Bravijaya pada Kamis, 29 Februari 2024, VIVA Militer Satgas Yonarhanud 8/MBC alias Korps Burung Sriti mendapat informasi adanya salah satu warga yang memiliki senjata api. .

Dari informasi tersebut, Komandan Pos Bambangan Lettu Arukku Bambang langsung menyusun strategi untuk meyakinkan warga agar menyerahkan senjata api secara sukarela.

Akhirnya Lettu Ar Bambang memutuskan beberapa prajurit TNI akan datang untuk melakukan anjangsana di rumah seorang warga berinisial AN. Beruntung tuan rumah Sriti menyambut baik kedatangan para pendekar dari bangkai burung tersebut.

Di sana mereka tidak langsung membicarakan masalah senjata, melainkan PeDeKaTe terlebih dahulu. Usai ngopi bersama dan saling mengenal, prajurit TNI itu akhirnya berdiskusi tentang senjata tersebut. Saat itu, AN tidak menanggapi pembahasan senjata hingga akhirnya para prajurit tiba di posisinya.

“Staf kami langsung mendatangi rumah pemilik senjata dan memberikan beberapa penjelasan,” kata Lettu Ar Bambang.

Namun, keesokan harinya pria berusia 54 tahun itu tiba-tiba muncul di Pos TNI Bambangan. Tak hanya itu, ia juga membawa senjata api beserta amunisinya. dan AN secara sukarela menyerahkan Satgas Senjata Api Yonarkhanud kepada 8/MBC.

Baca: Jenderal Dedi pindah ke Papua, Marsma dipromosikan menjadi TNI Arief Dankosek II

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *