Titik Kumpul – Prajurit TNI Satgas Keamanan Perbatasan RI-Malaysia, Batalyon Artileri Pertahanan Udara 8/Marawaca Bhuana Cakti mendapat informasi adanya warga Desa Bambangan, Kecamatan Sebatik Barat, Nunukan, Kalimantan Utara, yang memiliki senjata api bekas. .
Mendapat informasi tersebut, Komandan Pos Bambangan, Satgas Yonarhanud 8/MBC, Letjen 1 Arh Bambang langsung bergerak. Ditemani Petugas Saluran Pipa dan Pembangunan Praka (Babinsa) Koramil Desa 0911-07/SSB, Serda Kahar, mereka mendatangi rumah warga.
Prajurit TNI mendatangi rumah warga tersebut untuk menghindari penangkapan. Tapi tetap silaturahmi, ngopi bareng.
Sesampainya di rumah warga berinisial AD, Lettu Arh Bambang memperkenalkan diri dengan sopan dan santun. Kemudian mereka berangkat ke rumah AD dalam perbincangan ringan dan hangat.
Setelah itu, arah pembahasan terfokus pada persoalan senjata. Karena merasa nyaman dengan prajurit TNI, pihak TNI pun blak-blakan soal senjata laras panjang jenis tanaman yang dimilikinya.
Tanpa basa-basi, Letnan Arh Bambang dan Sersan Kahar menjelaskan bahayanya membawa senjata api kepada warga sipil.
“Setelah mendapat informasi kepemilikan senjata, kami datang dan memberikan beberapa arahan. Pendekatan kami meyakinkan,” kata Lettu Lettu. Arh Bambang seperti dilansir Titik Kumpul Militer dari siaran informasi resmi Komando Daerah Militer (Kodam) V / Brawijaya. , Minggu, 31 Desember 2023.
Usai mendapat sambutan, para prajurit TNI pamit untuk kembali ke pos tugasnya. Namun beberapa waktu kemudian, AD mendatangi Pos Bambangan.
Dia datang dengan membawa senjata api dan dua peluru. Kemudian TNI dengan sukarela menyerahkan senjatanya kepada Lettu Arh Bambang. “Semuanya berdasarkan keinginan pemilik dan kami menyambut baik penyerahan senjata tersebut,” kata Lettu Bambang.
Ya, AD tidak menggunakan senjata tersebut untuk melakukan kejahatan. Senjata ini hanya disimpan di dalam rumah untuk melindungi dari binatang buas. Namun kali ini dia menyadari bahwa pistol itu terlalu berbahaya jika dia membawanya.
Sekadar informasi, pasukan tempur pertahanan udara yang memiliki rudal Startreak sudah beberapa bulan berada di perbatasan RI-Malaysia. Batalyon yang dijuluki Trupa Sriti ini dikerahkan Kodam Brawijaya pada September 2023 dipimpin Komandan Satgas Letkol Arh Iwan Hermaya Purnawan.
Baca: Letkol Alexander Arung Bua Pindah, Mayor Boga Mundur Jadi Panglima Pasukan TNI Branjangan