Jakarta, VIWA – Seorang pelajar bernama Rafi menjadi sorotan setelah video acara makan siang gratis Presiden Prabowo viral di media sosial.
Dalam video tersebut, Rafi memperlihatkan isi kotak bekalnya yang berisi nasi, susu, semangka, kol, dan telur.
Namun perhatiannya tertuju pada temannya yang duduk tak jauh darinya dan hanya menerima susu, semangka, dan kubis tanpa nasi atau telur. Dalam video tersebut, Rafi menertawakan ketimpangan di segmen tersebut.
Video ini dengan cepat menjadi viral di media sosial dan memicu reaksi beragam dari netizen. Beberapa hari kemudian, Rafi akhirnya mengklarifikasi dan meminta maaf atas video yang diunggahnya.
“Saya Rafi, saya ingin menjelaskan video yang beredar di media sosial. Dalam video tersebut terlihat teman saya mendapat makan siang gratis, namun porsinya tidak sesuai dengan porsi teman lainnya,” kata Rafi, dilansir akun @DS_yantie X.
Bersamaan dengan itu, ia menegaskan permasalahan tersebut sudah diselesaikan oleh panitia penyelenggara.
“Di sini saya mohon maaf atas acara ini yang oleh panitia penyelenggara acara diubah menjadi penugasan yang sesuai,” imbuhnya.
Rafi pun meminta maaf kepada pihak-pihak yang merasa tersinggung, termasuk Partai Gerindra yang menjadi penanggung jawab program tersebut. Ia bahkan meminta akun-akun yang me-repost video tersebut segera menghapusnya.
“Saya juga ingin meminta maaf kepada pihak-pihak yang merasa tersinggung, khususnya Partai Gerindra. Saya juga meminta kepada akun-akun yang memposting ulang video tersebut agar segera menghapusnya karena berdampak pada nama baik sekolah,” tutupnya.
Penjelasan Rafi ditanggapi berbeda oleh warganet. Beberapa orang mendukung keberaniannya untuk meminta maaf dan menyelesaikan masalah tersebut, namun banyak juga yang mempertanyakan alasan permintaan maaf tersebut karena mereka yakin kesalahan sebenarnya adalah panitia yang memberikan porsi makan siang yang salah.
“Salam, berani minta maaf dan menyelesaikan masalah. “Saya harap panitia lain kali lebih berhati-hati,” tulis salah satu warganet.
“Yang kamu minta maaf pastilah pelayan yang menyajikan makanan itu. Mengapa siswa yang mencatat permintaan maaf ini? “Lebih parah lagi kalau pestanya bikin takut anak sekolah,” tulis warganet lainnya.