Ustadz Adi Hidayat Adu Kepiawaian Tenis Meja dengan Bobby Nasution

Deli Serdang – Ustadz Adi Hidayat (UAH) bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Sumut Arif S Trinugroho beradu keterampilan tenis meja bersama mantan Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah dan Wali Kota Medan Bobby Nasution. Ini adalah bagian dari acara UAH Super Series III.

UAH Super Series III akan digelar pada Sabtu, 16 Desember 2023 di GOR Cemara Asri, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Dalam pertandingan eksibisi. Permainan didominasi oleh Sekda UAH dan Sumut. Alhasil, set pertama menjadi 11-5 untuk UAH dan Sekda Musa Razekshah dan Bobby Nasution.

Pada set kedua, Isaac Musa Rajekshah dan Bobby Nasution yang keluar berusaha bangkit. Namun tetap UAH dan Arif yang memenangi pertandingan 11-4.

Pameran yang merupakan pembuka UAH Super Series III ini mengusung tema Muda, Sporty, Andal dan Inovatif atau disingkat MUSHANNIF. Turnamen yang sedianya digelar di Lampung ini didedikasikan untuk mendiang Haji Anif.

“Sebenarnya UAH Super Series III seharusnya digelar di Lampung, namun pancaran Haji Anif melintasi batas, saya sadar ada semangat kesalehan dan sosok Musanif,” kata Tenis Meja Putra Nasional UAH. Tim. kompetisi

UAH mengungkapkan, semangat Musannif tersurat langsung dalam spanduk Muda, Sporty, Andal dan Inovatif, disingkat Musannif.

Jadi ini untuk Ezek, ini tawaran untuk Haji Anif, berdasarkan apa yang bisa kami berikan, semoga kebaikannya bisa menginspirasi banyak orang, kata UAH.

Menurut UAH, saat mendiang Haji Anif melakukan hal tersebut, bukan sekedar memikirkan diri sendiri atau sekedar meninggalkan aura positif, melainkan kemana pun almarhum bisa memberikan manfaat nyata.

“Maka saya ingin menyebarkan semangat ini, tidak hanya menjadi yayasan yang mendukung masjid-masjid dalam cita-citanya membangun 99 masjid, tetapi juga menyediakan kendaraan untuk membersihkan masjid, sehingga dapat menginspirasi kita semua,” jelas UAH.

UAH Super Series III, lanjut UAH, bertujuan tidak hanya untuk bermain tenis meja, namun juga untuk menanamkan semangat nasionalisme di kalangan generasi muda.

“Kita ingin menunjukkan bahwa ada atlet-atlet muda Indonesia, kita mempunyai rasa nasionalisme yang kuat terhadap dunia, kita mempunyai kesadaran yang kuat dalam membangun bangsa, dan kita bersumpah bahwa kita adalah pribadi-pribadi yang akan mewujudkan hal tersebut. maju. “Jaringan kami hanya di Indonesia. Tidak, di seluruh dunia dan pertandingan ini akan disaksikan di UAH.

Melalui acara ini, UAH juga ingin menunjukkan bahwa agama tidak hanya terdapat di masjid. “Tetapi nilai sebenarnya dari agama adalah bahwa agama meresap ke dalam seluruh aktivitas kita.” Kami tidak ingin membatasi, namun para atlet peserta ajang ini khususnya menggunakan legging, kami ingin tunjukkan melalui sportivitas, kerukunan, nilai-nilai spiritual. Dan nasionalisme selalu mempersatukan,” ujarnya.

“Tiga poin yang ingin kita tekankan, ajang ini tetap berjalan, kita tingkatkan standarnya dan tidak semua orang berhak mendaftar. Mereka harus berprestasi setinggi-tingginya, baik itu peserta Sea Games, Atlet Nasional, atau PON, karena dengan begitu Keduanya bisa menembus ke bawah,” ujarnya.

UAH menyampaikan, pada seri ketiga pertandingan akan dilakukan secara campuran untuk menambah pengalaman para atlet dan untuk seri keempat pertandingan akan dimainkan sesuai negara asal.

“Jadi Indonesia dan Indonesia, China dan China dan lain-lain. “Aku ingin kamu bertarung dengan elang di dadamu,” kata UAH.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *