Ustaz Asal Riau Ini Jadi Penceramah di Masjid Nabawi, Ada Keajaiban di Balik Prosesnya

Medina – Pria asal Riau, Ustaz Ariful Bahri (UAB) terus belajar bahasa Indonesia di Masjid Nabawi, Madinah. Jemaah haji yang ingin mendengarkan pemaparannya dapat mengunjungi Gerbang 19.

Pesan Antara Senin 2024 27 Mei 2019 Pria lulusan S1-S3 Universitas Islam Madinah (UIM) UAB mulai menuntut ilmu di Masjid Nabawio.

Pada musim haji seperti saat ini, UAB fokus mempelajari tata cara haji dan hal-hal lain yang ingin diketahui masyarakat.

Materi disajikan dalam bahasa Indonesia, sehingga masyarakat yang mayoritas penduduknya Indonesia mudah memahami pemaparan UAB.

Pada non musim haji, UAB fokus menyajikan materi tentang manfaat atau ciri khas kota Madinah dan sejarahnya.

Setiap harinya, UAB rutin menyelesaikan studinya tanpa libur. Jika Anda tidak sakit atau tidak ada kegiatan di Mekkah, pastikan untuk belajar di Masjid Nabawi.

Bahkan, saat demam, ia dikabarkan tetap ngotot pergi ke Masjid Nabawi, sehingga hampir dikatakan tidak ada hari libur, bahkan Idul Fitri atau Idul Adha pun tidak.

UAB juga menceritakan kisah bagaimana ia ditugaskan belajar di Masjidil Haram. Ia menuturkan, hal itu bermula saat ia menempuh studi magister di UIM pada tahun 2019.

Saat itu, pengurus Masjid Nabawi meminta UIM untuk membekali mahasiswanya yang memiliki kualifikasi akademis untuk belajar di masjid yang dibangun oleh Rasulullah SAW.

Bahkan, UAB mengaku belum mengetahui seleksi apa itu karena di luar dugaan ia diterima di sana untuk menyelesaikan studinya. Ia mengaku tidak pernah mengisi dan menyerahkan dokumen serta tidak mengikuti seleksi.

UAB mengatakan saat itu pihaknya menerima informasi dalam pemberitahuan lamaran bahwa namanya tercantum sebagai mahasiswa yang lulus program tersebut. Ia kemudian diminta menghubungi Syekh di Masjid Nabawi.

“Saya sedang berlibur di Indonesia saat itu. “Jadi setelah Idul Adha kami langsung berangkat ke Madinah,” kata UAB.

Sesampainya di Madinah, ia langsung menemui Syekh tersebut. Ia kemudian ditanyai tentang bahasa Arab, hafalan Al-Qur’an, dan lain-lain.

Oleh karena itu, UAB menganggap kemudahan menyelesaikan studi di Masjid Nabawi merupakan sebuah mukjizat atau anugerah besar dari Allah SWT.

Usai mengajar, beliau sangat senang dengan respon positif masyarakat yang mengikuti pelatihannya. Sebenarnya tidak hanya masyarakat Indonesia tetapi juga masyarakat di Malaysia dan Brunei Darussalam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *