Titik Kumpul Lifestyle – Menjelang liburan sekolah anak, banyak orang tua yang mulai merencanakan liburan. Selain berlibur ke berbagai tempat di dalam dan luar negeri, banyak juga para orang tua yang memilih menikmati liburannya dengan pergi ke kolam renang.
Ya, berenang bersama keluarga menjadi salah satu pilihan liburan sekolah anak. Selain berenang, kegiatan ini juga menjadi ajang nongkrong bersama. Namun Ustaz Khalid Baslama menyarankan untuk mengubah kolam renang menjadi tempat hiburan bagi anak-anak. Mengapa? Yuk gulir ke bawah untuk menemukan jawabannya.
Kecuali kalau punya (kolam renang) di rumah sendiri, atau kita private,” kata Ustaz Khalid Baslama dalam video yang diunggah di akun TikTok @kajian Be. Sunah, dikutip Rabu 12 Juni 2024.
Lebih lanjut Ustaz Khalid Baslama mengatakan, aktivitas berenang bersama keluarga masih diperbolehkan. Selama ini area renang hanya ditempati oleh keluarga kami saja.
“Misalnya di suatu tempat kita sekeluarga, seperti kita menyewa villa misalnya, dan di villa itu ada kolam renang indoor. Yang boleh pisah hanya ibu, suami, dan anak. Atau ada hotel, ya, saya pernah. check in ke hotel di Puncak, tapi ternyata salah. “Satu kamar ada kolam renangnya sendiri dan semuanya tutup, jadi ini hanya contoh,” kata Ustaz Khalid.
Lebih lanjut, menurut sang khatib, mengajak anak ke kolam renang umum sama saja dengan mengajari mereka melihat aurat orang lain.
“Tetapi mengajak anak-anak ke kolam renang saat liburan, tempat semua orang berbaur, membuat mereka terbiasa melihat aurat orang lain,” ujarnya.
Mengenakan baju renang yang terlalu ketat di depan umum sama saja dengan memperlihatkan aurat. Itu merupakan pelanggaran agama yang berat.
“Juga ada seorang ibu berhijab datang ke sana, dia duduk makan bersama keluarganya. Tapi laki-laki di sebelahnya hanya memakai pakaian dalam. Yang perempuan hanya memakai pakaian ketat karena itu pelanggaran agama yang sangat besar. Besar sekali, ” Dia berkata. Dikatakan
Meski Ustaz Khalid mengatakan banyak orang yang bisa mengendalikan nafsunya, namun menurutnya manusia pada dasarnya sangat sensitif.
“Terkadang kita tidak bisa menghindari kritik. Kita manusia tidak boleh berkata ‘Oh, saya tidak terkesan’. Manusia itu sensitif sekali,” pungkas Ustaz Khalid Baslama.