JAKARTA – Kucing menjadi pilihan utama di dunia hewan peliharaan, disukai karena pesona fisiknya yang menggemaskan. Tidak mengherankan, kecintaan terhadap kucing sangat mendalam di kalangan manusia. Faktanya, banyak orang yang rela mengalokasikan waktu dan sumber daya keuangannya untuk merawat dan memanjakan hewan peliharaan kesayangannya.
Memelihara kucing merupakan kegiatan yang menyenangkan dan memuaskan, sehingga banyak orang yang senang merawat hewan lucu ini. Kucing sering kali memiliki watak yang manis, mendapat kasih sayang dari pemiliknya, dan merupakan teman yang aman untuk diajak bermain oleh anak-anak.
Tak heran jika Islam juga tidak mengeluarkan larangan khusus dalam memelihara kucing. Tercatat dalam sejarah, banyak sahabat Rasulullah SAW yang juga memelihara kucing sebagai hewan peliharaan, dan tidak ada catatan bahwa Rasulullah SAW melarangnya.
Namun, seperti kebanyakan hal, pemikiran dan opini tentang adopsi kucing mungkin berbeda-beda pada setiap orang. Pendapat yang diungkapkan Ustaz Khalid di Salama mungkin merupakan salah satu pendapat yang menunjukkan kehati-hatian memelihara kucing di kalangan umat Islam.
“Saran saya jangan memelihara kucing, walaupun Abu Hurairah pernah melakukannya, dialah satu-satunya sahabat Nabi, tidak ada orang lain yang melakukannya. Tapi Nabi tidak memarahinya, lebih baik jangan memelihara hewan saja yang berkipas.” Ustaz Khalid di Salama dikutip dari akun siaran pada Rabu 27 Maret 2024.
Meski Islam pada prinsipnya tidak melarang kepemilikan kucing, namun Ustaz Khalid di Salama menyarankan agar umat Islam mempertimbangkan risiko yang terkait dengan kotoran kucing yang dianggap najis dan dapat mengganggu ibadah.
“Urin kucing itu najis. Kotoran hewan yang haram dimakan kotorannya. Dan najisnya berat ya. Najisnya namanya Khisi, hukumnya seperti air kencing manusia,” kata Ustaz Khalid di Selma.
Beda dengan ayam, ayam itu hewan yang bisa dimakan, kotorannya najis, artinya kalau dibersihkan tidak najis, tidak masalah, tambahnya.
Nasihat Ustaz Khalid di Selma ini didasarkan pada pertimbangan risiko najis yang mungkin timbul dari memelihara kucing. Meski demikian, keputusan untuk memelihara kucing atau tidak tetap menjadi pilihan yang harus dipertimbangkan secara individu.
Jika Anda memilih untuk memelihara kucing, Anda perlu lebih aktif dalam menjaga kebersihan, membersihkan kotoran dan urin kucing secara rutin, agar lingkungan rumah dan tempat ibadah tetap bersih.