Ustaz Khalid Basalamah Sebut Musik Jadi Salah Satu Penyebab Gempa Bumi

VIVA Lifestyle – Gempa bumi merupakan fenomena alam yang dapat menimbulkan kerusakan parah bahkan kematian. Indonesia terletak di tiga lempeng tektonik besar yaitu lempeng Indo-Australia, Pasifik, dan Eurasia. Aktivitas tektonik pada zona ini menjadi penyebab terjadinya gempa bumi yang sering terjadi di kepulauan Indonesia. 

Selain itu, Indonesia juga memiliki lebih dari 130 gunung berapi aktif yang dapat menimbulkan letusan hingga menimbulkan gempa bumi. Scroll terus ya?

Namun jika dilihat dari agama Islam, ternyata salah satu penyebab gempa ada kaitannya dengan musik, ungkap Ustaz Khalid Basalama. Ustaz Khalid Basalama mengatakan, warga Irak pernah datang menemui Ummul Muqminin Aisya RA dan kemudian menanyakan masalah gempa.

“Wahai Ummul Mu’mini, adakah informasi dari Rasulullah SAW tentang gempa tersebut?” Lalu dia berkata: ‘Ya, ketika orang membiarkan khamra, zina dan melakukan penyanyi, maka Allah menjadi murka di surga.’ Kemudian Allah memerintahkan bumi bergetar, kata Ustaz Khalid Basallam. Video klip tersebut diunggah di akun TikTok @SUPKY. 

Ustaz Khalid Basalama mengungkapkan penyebab gempa berdasarkan perkataan Umul Muqminin Aisiya RA. Penyebab gempa ini juga dibahas dalam kitab Ibnu Qayyim Rahimahullah. 

“Dan jika mereka menolak perkataan Aisyah RA, maka Allah akan memerintahkan bumi kembali damai. Artinya ada masalah dan dalam hadis sebelumnya ada khamr, lalu zina, dan juga persetubuhan. Soalnya musiknya. Dan SubhanAllah, seperti saudara-saudara ini. “Iya dalam pertemuan ilmiah, Insya Allah kalau memang tidak ada musik bisa didengarkan,” ujarnya.

Ustaz Khalid Basalama mengungkapkan, tempat musik seperti diskotik, karaoke, tempat pertunjukan musik, sangat dekat dengan perzinahan bahkan minuman beralkohol. Ketiganya saling berkaitan sebagai penyebab terjadinya gempa bumi. Itu sebabnya Ustaz Khalid Basalama menyarankan umat Islam untuk menghindari musik.

“Tapi kalau gedung musik itu dekat sekali dengan zina, khamr, seperti diskotik, seperti karaoke, itu seperti saudara. Kalau Alquran, hadis, ilmu pengetahuan disatukan di sini, seperti alam, maka bersesuaian. Oleh karena itu, usulan kami tentu saja lebih baik ditinggalkan,” ujarnya. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *