Ustaz Khalid Basalamah Ungkap Posisi Istri Usai Berhubungan Seks Agar Cepat Mendapatkan Keturunan

VIVA Lifestyle – Kehamilan merupakan momen paling membahagiakan bagi setiap pasangan. Jika Anda ingin hamil, Anda tentu harus mempertimbangkan kesehatan kedua pasangan.

Salah satunya terkait kesuburan. Ya, kehamilan merupakan faktor penting yang dapat menentukan tingkat keberhasilan kehamilan Anda. Oleh karena itu, setiap pasangan disarankan untuk menjaga kesehatan reproduksinya semaksimal mungkin.

Beberapa hal yang perlu dilakukan adalah fokus pada pola makan sehat. Mengonsumsi protein nabati sangat dianjurkan karena dapat mengurangi masalah kesuburan pada wanita.

Selain itu, mengonsumsi makanan kaya antioksidan juga dapat membantu meningkatkan kesuburan. Yuk simak artikel lengkapnya di bawah ini.

Selain itu, disarankan untuk menjaga berat badan tetap ideal. Menurut penelitian tahun 2015 yang diterbitkan dalam Journal of Turkish German Gynecology Association, wanita yang kelebihan berat badan atau obesitas lebih besar kemungkinannya mengalami masalah kesuburan (infertilitas).

Oleh karena itu, seorang wanita disarankan untuk menjaga berat badan idealnya semaksimal mungkin untuk menjaga dan meningkatkan kesuburannya.

Selain itu, penting untuk menjaga kehidupan seks yang sehat dan teratur. Dokter spesialis kesuburan dr Din Binarwan Halim, Sp.OG, Subsp.F.E.R FICS mengatakan, sebaiknya pasangan melakukan hubungan intim secara rutin yakni dua kali dalam seminggu.

Kalau soal waktu berhubungan seks, menurutnya sebaiknya di tengah masa subur, bukan di awal atau akhir masa subur.

Sementara itu, pengkhotbah populer Khalid Basalamah mengungkapkan tentang seks apa yang harus dilakukan wanita agar cepat hamil setelah berhubungan seks.

Ia menjelaskan, seorang wanita bisa kembali ke kondisi semula setelah berhubungan seks dengan suaminya.

“Jika ingin hamil setelah berhubungan seks, ambillah posisi yang tepat bagi seorang wanita. Seperti pria yang berbaring, dengan posisi yang tepat,” ujarnya. @tisonfr.

Ia menjelaskan, posisi ini dianjurkan dalam hadis. Jika ditanya dari sudut keilmuan, dia tidak memahaminya dan hanya membicarakan apa yang ada dalam hadis saja.

“Haditsnya seperti itu karena mempermudah pembuahan di masa subur. Demi Allah, secara ilmiah apa maksudnya? Apakah ada penelitiannya? Saya bicara teori syariah, dan ini teori syariah kita.” Agama,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *