Veronica Tan Sebut Ekonomi Perempuan Tak Terjamin Jadi Penyebab Masalah Mental Health hingga Bullying

Jakarta, Titik Kumpul – Permasalahan kesehatan jiwa masih terus menghantui masyarakat. Mudahnya akses informasi masyarakat mengenai kesehatan jiwa membuat mereka semakin vokal dalam mendukung kesehatan jiwa.

Berbicara mengenai masalah kesehatan mental, perempuan diketahui rentan mengalami masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, gangguan makan, dan gangguan stres pasca trauma (PTSD). 

Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (WamenPPPA), Veronica Tan mengatakan, permasalahan kesehatan jiwa ini bukanlah sesuatu yang diturunkan secara tiba-tiba.

Masalah kesehatan mental biasanya muncul karena tidak dapat didukung. Mari kita lanjutkan untuk membahas cerita lengkapnya di bawah ini.

“Kesehatan mental bukanlah sesuatu yang dipelajari orang secara tiba-tiba dan kemudian menjadi gila, bunuh diri, atau mengalami kecemasan jangka panjang. Dari awal ada akar-akarnya yang tidak kita fasilitasi,” ujarnya saat peluncuran TikTok Mental Health. Program bersama WHO di Indonesia di kawasan Kota Tua Jakarta Barat, Kamis 14 November 2024.

Veronica Tan melanjutkan, setelah dua minggu menjabat sebagai Deputi MenPPPA, ia mengungkapkan bahwa kegagalan ekonomi perempuan merupakan akar permasalahan dari banyak permasalahan seperti kesehatan mental dan penindasan terhadap perempuan di Indonesia.

“Perempuan harus berani untuk diberdayakan, mereka harus mampu membela diri mereka sendiri, karena dalam beberapa minggu saya melihat segalanya mulai dari kesehatan mental, pelecehan hingga depresi, salah satunya adalah status ekonomi perempuan tidak terjamin,” lanjutnya.

Vero, sapaan akrabnya, juga mengatakan, penyebab permasalahan tersebut bermula dari kemiskinan dan rendahnya pendidikan masyarakat, khususnya perempuan.

Veronica juga mengatakan masih banyak perempuan di Tanah Air yang belum teredukasi mengenai dampak pernikahan dini, seperti masalah mental dan ekonomi. 

“Itu karena kemiskinan, karena kurangnya pendidikan, pendidikan tentang pernikahan sosial dan teknologi yang cepat, tidak mengetahui apa sebenarnya pekerjaan dalam menggunakan platform tersebut,” ujarnya.

Veronica sendiri membuktikan bahwa perempuan bisa mengajar dan menjadi perempuan tangguh. Jadi bisa dipastikan permasalahan-permasalahan tersebut bisa dikurangi.

“Dengan adanya perempuan kuat kita tidak perlu khawatir dengan anak dan pendidikan perempuan semakin cerdas dan tentunya anak kita akan semakin pintar. Ini adalah kampanye yang dimulai hari ini, saya dan saya menyerukan kepada semua orang untuk membantu Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Anak untuk menghentikan pemberian pendidikan kepada mereka yang merusaknya. Stop memberikan edukasi yang menyesatkan, stop memberikan konten negatif,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *