Video Viral Keluhan Konsumen Pikap Esemka, Suku Cadang Sulit Ditemukan

Jakarta, VIVA – Esemka debut sebagai merek mobil nasional pada November 2012 dan sempat dianggap sebagai kendaraan politik Presiden Jokowi saat menjabat Wali Kota Solo.

Diketahui, mobil ini dibuat di bengkel seorang pria bernama Sukiyat bersama anak-anak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Pada tahun 2018, merek Esemka masuk dalam daftar pemeriksaan tipe Kementerian Perhubungan dan setelah hampir tujuh tahun, akhirnya PT Solo Manufaktur Kreasi memperkenalkannya ke publik.

Produk pertama mereka, truk pikap Esemka Bima, resmi diluncurkan pada September 2019. Kendaraan ini terdiri dari tiga varian, Bima 1.2, BIMA 1.3, dan Bima EV.

Sayangnya Esemka Bima masih belum banyak tersedia di jalanan. Namun baru-baru ini muncul video di TikTok yang menampilkan keluhan konsumen terhadap mobil Esemka Bima.

Dalam video yang dikutip VIVA dari akun @PetingWaras TikTok pada Sabtu, 14 September 2024, terlihat mobil pikap Esemka rusak dan pemilik kendaraan mengungkapkan kekecewaannya atas video tersebut.

Tayangan tersebut memberitakan, pemilik mobil pikap Esemka mengeluhkan sulitnya mencari suku cadang kendaraannya.

Bagian kabin Esemka Bima nampaknya sedang dibongkar oleh pemiliknya. Diduga kerusakan ada pada bagian engine control unit (ECU) yang mati sehingga kendaraan tidak bisa digunakan.

“Silahkan SMK (Esemka), kalau mobilnya belum siap, jangan dijual dulu. Mobil tahun 2020 rusak, tidak ada suku cadangnya. ECU mati, tapi bingung belinya di mana. Terpaksa, pokoknya menggunakannya sebagai barang bekas,” demikian deskripsinya. video.

Video di TikTok ini pun dibanjiri komentar dari netizen. Bahkan banyak pihak yang menyalahkan orang yang memutuskan membeli mobil Esemka.

“Siapa suruh beli mobil SMK gan?…” tulis seorang warganet.

“Pakai ECU dari China gan, soalnya Esemka itu berbahan dasar mobil China, tapi lupa mereknya apa, setahu saya itu saja, kalau salah perbaiki,” kata pengguna TikTok itu.

“Saya pakai Chery transcab Esemka 1.1 rebranded. Pernah mereka bilang ECU-nya rusak. Saya beli online tetap tidak mau hidup. Saya tidak tahu ada sesuatu di kabel yang tidak tersambung. untuk 1 pin Harus cari mekanik yang keras,” kata seorang warganet.

“Beli saja yang tertentu saja, seperti Toyota, Daihatsu, Mitsubishi, Hyundai… yang punya pabrik di Indonesia,” tulis warganet.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *