Vietnam Vs Timnas Indonesia, Pertahanan Terbaik Adalah Menyerang

Seperti ini. Ditulis oleh Nigara, Jurnalis Sepak Bola Senior

Hanoi – Pertahanan Terbaik adalah Serangan yang Baik, Jenderal George Washington, Presiden Amerika, 1787-1797.

Meski berbeda konteks, saya setuju dengan pernyataan Shin Tae-yong tentang legenda George Washington saat Rizki Ridho dan kawan-kawan berkunjung ke Hanoi. Ya, serangan adalah pertahanan terbaik.

Timnas Vietnam akan bertemu timnas Indonesia pada laga Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 malam ini pada Selasa 26 Maret 2024.

Logikanya lagi, walaupun konteksnya berbeda, tapi kalau kita menyerang maka pertahanan akan aman. Artinya saat kita menyerang, seluruh kekuatan lawan terkonsentrasi di garis pertahanan.

Namun, jangan gegabah saat menyerang. Serangan balik bisa sangat mematikan. 

_Liverpool telah menjadi tim serangan balik terbaik selama tujuh tahun terakhir…_. Itulah yang diungkapkan bos Leicester sekaligus mantan pemain nomor 2 Manchester City, Enzo Maresca jelang laga Piala Liga Inggris.

Ya, meski Vietnam bukan Liverpool, kita harus menggunakan peringatan Maresca sebagai alat ukur untuk menghadapi segala kemungkinan. Kita tahu, pada fase pertama di Jakarta, sebagian besar pemain naturalisasi kita masih terlihat belum mampu mengatasi cuaca, yaitu Inj. Sementara itu sangat berbeda dari aslinya.

*Do Hung Dung* Sinyal kuat juga diberikan kapten timnas Vietnam Do Hung Dung.

 “Indonesia bukan tim terkuat, kami pasti bisa mengalahkan mereka,” kata gelandang serang Hanoi FC, Hung Dung.

Peraih Bola Emas dua kali Vietnam itu juga mengisyaratkan timnas Vietnam akan melaju sejak awal. 

Nah, biasanya sebelum ada Bang Jay, _sapaan akrab Jay Idzez Hadi Gunawan atau Bang Ahe terdengar di RCTI_ pertahanan kami hampir selalu oke saat didesak. Kita berharap Rizki Ridho, Arhaan Pratama dan Asanvi Mangkualam (semoga bisa turun), bisa semakin percaya diri.

Jadi, seberapa efektifkah serangan kita? Tentu saja Shin Tae Yong lebih tahu, namun sebagai pengamat yang menepati ucapan George Washington, saya sangat berharap bisa mempertajam serangan dan mengefektifkannya.

Memang tidak biasa, tapi saya harap Struik bisa dipasangkan dengan Ramdhan Sananta. Marcelino Ferdinand, Witton Suleiman, dan AG Maulana Vickery menjadi pemasok bola di lini tengah.

Catatannya, ketiganya juga merupakan pemain yang mampu mencetak gol bagus. Hanya saja, sejauh yang saya lihat, ketiganya seringkali sangat egois. Mereka tidak menawarkan umpan kecuali dalam keadaan darurat.

Maka dari itu, jika pasukan STY bisa menyerang dengan efektif, bukan tidak mungkin Philippe Nguyen akan kebobolan lebih dari satu gol.

Dan yang patut menjadi fokus semua pihak, pemain, pelatih, dan ofisial adalah mewaspadai tekanan, intimidasi, dan teror psikologis yang dilakukan lawan. Jika hal ini terjadi dan kubu STY tidak mampu mengatasinya, bukan tidak mungkin akan terjadi banjir kartu.

Misalnya Vitan dan Kambuya. Dalam pertandingan-pertandingan yang digelar di Stadion Utama Gora Bung Karno, menurut pengamatan saya, mereka seringkali terlalu kasar dalam mengambil bola dari lawannya. Jika dilakukan malam ini di Stadion My Dinh, bukan tidak mungkin keduanya mendapat kartu merah.

Vietnam pasti ingin menang dengan segala cara. Setiap cara pastinya mempunyai catatan yang berbeda-beda bagi para pemain. Sekali lagi saya yakin Rizki Ridho dan kawan-kawan akan kembali meraih kemenangan.

Sebelum mengakhiri artikel ini, saya sengaja tidak menyebut Thom Hey dan Ragnar Ortmangoen. Keduanya belum pernah berpartisipasi dalam pertandingan melawan satu sama lain. Meski demikian, saya tetap yakin keduanya akan seru-seruan membela Merah-Putih.

Bravo Sepakbola Nasional, Bravo Timnas, Bravo PSSI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *