Titik Kumpul – 47 orang mabuk kecubung dan 2 orang meninggal usai meminum kecubung yang dicampur narkoba dan alkohol di Banjarmasin, Kalimantan Selatan viral di media sosial.
Update Jumat 12 Juli 2024 total pasien 47 orang, tes pertama yang diberikan kepada saya menunjukkan efek obat-obatan, dan kecubung, minum alkohol. Jadi per hari ini yang meninggal ada dua orang,” Kasi Humas dan Penerangan RSJ Sambang Likhum, Banjarmasin, Budi Harmanto, seperti dilansir tvOne.
Dalam video yang tersebar di media sosial, anak-anak muda yang meminum batu kecubung sedang meminum minuman beralkohol, dan beberapa orang meneriaki mereka untuk mengaku kepada Tuhan.
Bahkan ada beberapa anak muda yang masuk ke dalam danau dan bersantai di tengah jalan, meski banyak terdapat sepeda motor dan mobil.
Dalam laporan akun YouTube Dokter 24, Mikrobiologi Klinik (CPM), dokter Maria Silvia menjelaskan bahwa memakan kecubung, baik daun maupun buahnya, dapat menyebabkan kelemahan otak dan saraf.
“Ditandai dengan halusinasi, kebingungan, euforia, kesemutan atau mati rasa, lemas, lumpuh dan sebagainya,” kata Sylvia.
Penggunaan batu kecubung, lanjut Sylvia, juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan efek samping lainnya.
“Penggunaan batu kecubung dapat menimbulkan dampak yang berbahaya, apalagi jika disalahgunakan sebagai zat adiktif atau psikotropika,” tegas Sylvia.
Buah kecubung berukuran kecil, bentuknya bulat, daunnya berduri, dan daunnya seperti terompet.
Buah kecubung mengandung zat beracun dan adiktif, antara lain senyawa kimia atropin, skopolami, dan hyaziamine.
Paparannya dapat menyebabkan halusinasi, kehilangan kesadaran dan gangguan kecemasan.
Sementara itu, paparan terparah dapat menyebabkan kerusakan saraf, gangguan pernapasan, dan bahkan kematian.
Ia juga mengatakan kecubung juga merupakan salah satu pengobatan alternatif, namun permasalahan ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
“Meski batu kecubung dipercaya memiliki manfaat bagi kesehatan karena mengandung nutrisi dan senyawa aktif, namun mengonsumsi batu kecubung bisa menimbulkan dampak yang berbahaya. Manfaat kecubung sebagai tanaman obat masih terus diteliti,” tegas pakar mikrobiologi rumah sakit tersebut, dr Maria Silvia. .