Viral 2 Pria Kepergok Curi Besi di Halte Busway hingga Lantai Tinggal Kerangka, Netizen Murka

Jakarta, VIVA – Sebuah video viral di media sosial Instagram menuai kemarahan publik. Video viral yang diunggah akun @cepat.jakarta memperlihatkan aksi dua pria yang kedapatan mencuri logam di eks halte Pasar Cakung, Jakarta Timur.

Peristiwa tersebut diketahui terjadi pada Kamis, 12 September 2024 dan direkam oleh seorang motovlogger TikTok dengan akun jasariding yang melewati tempat aksi pelaku.

Dalam video tersebut, kedua pria tersebut terlihat melepas logam yang dulunya ada di lantai bus. Halte ini merupakan halte sementara yang dibangun dalam rangka pembangunan Proyek Tol Dalam Kota Pulogebang – Kelapa Gading menggantikan halte lama yang terdampak proyek.

Setelah jalur Transjakarta dialihkan ke bus bawah tanah (Metrotrans), halte tersebut tidak lagi digunakan dan menjadi sasaran pencurian.

Dalam video tersebut terlihat kondisi terminal bus yang hanya tersisa lantai besinya karena sebagian besar dicuri. Yang membuat netizen geram, pencurian logam tersebut terjadi di siang hari bolong dan jalanan dipenuhi orang.

Namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat kedua pria tersebut untuk terus melanjutkan pekerjaannya. Sontak, video tersebut dengan cepat menjadi viral dan menarik perhatian netizen yang marah.

Banyak komentar yang mempertanyakan mengapa perampokan ini dibiarkan terjadi pada siang hari dan di tempat ramai. “Kenapa kamu tidak ditegur, Kak?” tulis netizen di kolom komentar video tersebut.

“Seharian jalanan ramai, masih bebas ambil,” imbuh netizen lainnya.

“Ada tenaga untuk menghasilkan besi, kenapa tidak dipakai tenaga untuk melakukan pekerjaan, cukup 250 per hari,” tawa netizen yang melihat tindakan tersebut tidak masuk akal.

“Saya bersumpah tidak akan berhenti berpikir bahwa gedung-gedung publik pun akan dirampok di siang hari bolong sampai hilang… mana yang dipikirkan orang,” kata seorang warga yang marah.

Video dan kejadian tersebut telah memicu kontroversi di kalangan pengguna web. Beberapa di antara mereka mengungkapkan kekhawatirannya terhadap keamanan tempat umum yang kerap rusak akibat kurangnya pengawasan pihak berwenang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *