JAKARTA – Selasa sore, jenazah Bebe Cabita dimakamkan di TPU kawasan Siriundu, Tangsel. Peristiwa yang membuat geram banyak rekan Bebe Cabita terjadi saat jenazah Bebe Cabita dibawa keluar dari rumah duka setempat menuju rumah duka kuburan
Dalam video klip yang diunggah di akun Instagram Bright Media, sekelompok rekan kerja Babe Cabita diberi penghormatan oleh pengendara yang membawa peti mati Babe Cabita saat meninggalkan bangunan tempat tinggal tersebut. Klakson tersebut tidak hanya dibunyikan satu kali saja, namun beberapa kali hingga membuat rekan satu tim Babe Cabita berang.
“Sabar, jangan tiup terompet,” kata pelayat.
“Oh, tunggu sebentar,” teriak seorang pria.
“Tuan, jangan tiup terompetmu,” kata yang lain.
Bahkan Oki Komika turut membantu mengangkat peti mati tersebut. Masih bergegas menuju mobil yang langsung membunyikan klaksonnya Ia langsung menenangkan diri untuk tidak menanggapi. Paraz Teguh lalu menghampiri Oki untuk menenangkan rekannya.
“Sekarang bagaimana? Bagaimana sekarang?”
Di sisi lain, kafan Baba Kabita segera meninggalkan tempat itu.
Aksi tak terduga pengemudi tersebut langsung mendapat komentar negatif dari pengguna media sosial.
“Sopir yang berangkat nggak tega?” komentar salah satu warganet.
“Biarkan Geranda lewat dulu. Biarlah orang di barisan belakang memecahkan kaca jendela mobil,” sahut yang lain.
“Kali ini terompetnya sangat besar. Saya tidak tahu apa yang terjadi dengan kerumunan itu,” kata salah satu warganet.
“Kamu tidak punya hati nurani. Klaksonnya keras sekali,” kata yang lain.
Kami informasikan bahwa Bebe Kabita meninggal dunia pada tanggal 9 April 2024 pagi hari pukul 06.38 WIB dalam usia 34 tahun.
Innalilahi wa inna ilahi rajiun, putra, saudara, suami, ayah kami, Priya Pratama Pratama bin Irsad Tanjung (Bebe Kabita) meninggal dunia pada hari ini, 9 April 2024 pukul 06.38 WIB di RS Mayapada Lebak Bulus Jakarta Selatan pukul WIB, pesan tersebut beredar kencang
Seperti yang kita semua tahu Sebelum kematiannya, Bebe Cabita mengumumkan bahwa ia akan didiagnosis mengidap penyakit langka, anemia sumsum tulang, pada tahun 2023.
Dia awalnya didiagnosis menderita demam berdarah dengue (DBD), namun tes darah membuat dokter mencurigai kondisinya tidak membaik.
Namun, pemeriksaan sumsum tulang belakang menunjukkan bahwa bayi tersebut menderita penyakit langka yang disebut Anemia Aplastik.
“Pemeriksaan sumsum tulang belakangnya ada di sana. (Dari pemeriksaan sumsum tulang belakang) diketahui penyakit ini bukan demam berdarah. Tapi itu adalah anemia pada sumsum tulang belakang. Ini penyakit yang sangat langka,” ujarnya pada tahun 2023