Viral Biarawati di Sukabumi Jualan Takjil Saat Ramadhan, Ternyata Alasannya Begini

Sukabumi – Aktivitas tak lazim yang dilakukan para biarawati marak terjadi di Sukabumi. Mereka memutuskan untuk menjual Takjil sebagai salah satu pilihan umat Islam untuk berbuka puasa di bulan Ramadhan. Fenomena ini menjadi pusat perhatian karena jarang terjadi di sekitar Kota Sukabumi.

Kehadiran suster yang berjualan Tajjil menciptakan heboh tersendiri, terutama menjelang sarapan. Takjil, jajanan khas sarapan, dijual para suster dengan penuh antusias. Momen tersebut pun menjadi viral di berbagai platform media sosial setelah diunggah melalui akun TikTok @sukabumicitycom.

Video yang menampilkan aksi para suster berjualan Tajjil ini menyedot perhatian banyak orang. Banyak warga yang melintas tertarik untuk mampir dan membeli tekjil dari para biarawati. Tempat penjualan takjil ini berada di depan gedung Suster Fransiskan RS Jalan Sukabumi.

Ibu Suster Fransiskan Sukabumi, Suster Cecilia mengatakan, kegiatan penjualan takjil ini dimulai pada hari ketiga Ramadhan. Langkah ini diambil sebagai bentuk kontribusinya terhadap umat Islam.

Ini juga mendukung orang yang sedang berpuasa. Melalui kegiatan ini para suster berharap dapat memberikan manfaat dan menjadi bagian menyukseskan ibadah Ramadhan bagi umat Islam disekitarnya.

“Kami ingin melayani mereka yang berbuka puasa dan tidak punya waktu untuk membuatnya sendiri,” kata Cecilia seperti dikutip dari agensi. “Intinya, kami bukan mencari keuntungan, melainkan menyediakannya bagi siapa pun yang ingin membelinya.” Akun Tik Tok pada Rabu 27 Maret 2024.

Berbagai jenis makanan yang tersedia dari para biarawati antara lain kolak pisang, kulang kaling manis, bubur sumsum, es buah, aneka gorengan, dan udeng pelangi. Harga mulai dari Rp 5.000. Para suster telah menyiapkan makanan ini sejak siang hari.

“Produksi dimulai pada sore hari, belanja dimulai pada pagi hari, dan sore harinya para perawat sibuk menyiapkan perbekalan. Jadi siang hari kami tidak istirahat,” ujarnya.

“Inisiatif kami dari komunitas adik-adik. Lalu begini, kalau kami lewat, kami akan berikan kepada kalian, kami akan berikan kepada kalian dan di tengah (Ramadhan) kami juga akan membagikan Takjil kepada para tukang ojek. Sopir angkutan umum, nanti kami akan berbuka puasa bersama pegawai yang beragama Islam,” lanjutnya.

Sisilia terkejut melihat respon masyarakat yang luar biasa terhadap penjualan Tajjil. Tak disangka, kegiatan tersebut menjadi perbincangan hangat di media sosial. Alhasil, minat masyarakat untuk mencicipi Takjil yang dijualnya meningkat pesat karena rasa penasaran yang muncul setelah melihat popularitasnya di media.

“Iya mungkin mereka penasaran, nanti yang non muslim juga akan beli. Tapi kita tetap tawarkan yang bisa sampai 25 porsi, jangan lebih,” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *