JAKARTA – Media sosial dihebohkan dengan pemberitaan seorang gadis berusia 3 tahun meninggal dunia akibat digigit pagar. Peristiwa itu terjadi di Desa Leuwimalung, Sisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Menurut sebuah sumber, bocah tiga tahun yang meninggal itu awalnya sedang bermain bersama teman-temannya di sekitar rumahnya pada 16 Januari 2024.
Alih-alih membawa anak tersebut langsung ke rumah sakit untuk tindak lanjut, anak tersebut malah dibawa ke bidan desa setelah digigit tawon. Bidan kemudian menyarankan agar keluarga membawa anak tersebut ke IGD.
Namun sayangnya mereka tidak langsung membawanya ke rumah sakit. Bahkan, pihak keluarga mengulur waktu karena korban segera tertidur dan memutuskan untuk membawanya pulang.
Ternyata korban dinyatakan meninggal pada Rabu berikutnya. Menurut Bunyamin, Kepala Desa Leuvimlang, korban mengalami luka serius akibat digigit tawon.
“Cuma kerumunan (banyak lebah), kalau satu (lebah) mungkin tidak akan parah,” ujarnya.
Sebelumnya, korban dibawa ke bidan. Namun pada pagi hari kejadian, korban tiba-tiba mengalami kejang dan meninggal dunia saat dibawa ke klinik untuk mendapatkan tindak lanjut lebih lanjut.
Benjamin memberi informasi lebih lanjut kepada korban mengenai lokasi sengatan lebah, yakni di sekitar area parkir objek wisata lama yang sudah tidak beroperasi lagi. Menurutnya, di tempat itu banyak terdapat sarang di banyak pohon.
Reaksi pengguna internet
Dari postingan Instagram, salah satu sumber soal anak digigit tawon langsung mencuri simpati warganet. Beberapa orang tidak heran karena disengat tawon saja bisa menyebabkan kematian seketika.
“Ya Tuhan, apa dia disengat dua orang, atau diserang banyak tawon? Bahkan MD, ups. Dia hanya sakit tenggorokan, bahkan ada benjolan bengkak di dagunya, sakitnya lebih parah dari tusukan jarum suntik, ‘ kata yang lain.
“Iya salah kok aku gak langsung ke IGD, malah ke bidan, bidan itu cek kehamilan dan melahirkan,” sahut warganet lain.
“Saya merasa seperti pernah digigit oleh sebuah kota, lho, saya tidak tahu kota apa itu, tapi itu adalah tahun yang sangat menakutkan. Ketika saya meninggal, rasa sakitnya semakin parah, rasa sakitnya berkurang. Saya akhirnya pergi. -hai. di rumah sakit dan langsung sembuh, alhamdulillah mendapat perawatan khusus, entahlah, aku lupa,” sahut yang lain.
“2 tahun yang lalu anak saya yang masih kuliah juga kepalanya tersumbat saat parkir motor dekat pohon, setelah 2 hari kepala dan wajahnya bengkak mau main tinju, saya tidak punya paracetamol, alhamdulillah datar 5 hari yang lalu,” tulis yang lain.
“Gak ketiduran..tapi pasti pingsan..terlalu rendah,” sahut yang lain.