Viral Cuitan Keluhan Warganet Soal Tapera: Jadi ‘Tambahan Penderitaan Rakyat’

VIVA – Media sosial belakangan ini ramai diliput permasalahan pemerintah melalui program iuran Tabungan Perumahan Masyarakat (Tapera) yang hingga saat ini masih menjadi sorotan masyarakat.

Program Tapera dikatakan bertujuan untuk membantu kesulitan yang dihadapi masyarakat Indonesia yang masih belum memiliki rumah dan menerima pembiayaan perumahan. Sayangnya, proyek Tapera banyak mendapat penolakan dan kritik dari banyak pihak yang mengaku membantu para tuna wisma.

Hal ini tentu tak lepas dari pengurangan iuran sebesar 3 persen dari gaji bulanan pekerja. Oleh karena itu, isu Tapera alias Tabungan Perumahan Rakyat menjadi topik hangat yang diperbincangkan para pengguna media sosial, termasuk salah satunya di platform X atau dulu bernama Twitter.

Bagaimana tidak, karena banyaknya penolakan terhadap proyek pemerintah Tapera yang akan menurunkan upah buruh, kata kunci “Tapera” paling dominan di X. 

Posisi ini bertahan hingga Selasa 28 Mei 2024 pukul 14.51 dengan 61 ribu tweet terkait keluarnya Tapera. Gulir untuk membaca artikel selengkapnya di bawah ini.

Tanggapan warganet

Tersebarnya isu Tapera saat ini telah menarik perhatian masyarakat, sehingga membuat beberapa pengguna dunia internet dapat mengutarakan pendapatnya dengan cara yang berbeda-beda terhadap pidato tersebut. Artinya, mulai dari menyatakan penolakan, mengkritik, dan mengejek pemerintah.

Bermula dari akun @tvindonesiawkwk yang menyebut rumah produksi Tapera selama 20 tahun ini sama dengan gambar yang dibagikannya di cuitannya.  Dalam unggahannya, ia membagikan foto sebuah rumah kecil mirip gua yang kerap dijadikan lokasi syuting Tuyul dan Mbak Yul.

Selain itu, ada akun @ffikriawan yang menyebut lancip tersebut merupakan tambahan biaya yang nyata bagi masyarakat. Ia menegaskan, Tapera merupakan beban baru bagi masyarakat, khususnya para pekerja yang sudah memiliki rumah namun harus tetap menjadi peserta Tapera.

Yang lain men-tweet hal yang sama. Dimana kata pemilik akun @yourgemes tentang Tapera. 

“Apakah (dana publik) habis atau (lebih banyak penderitaan rakyat)?” tulisnya dikutip VIVA.co.id pada Kamis 6 Juni 2024.

Ada akun dari @primawansatrio. Dalam cuitannya, ia mengkritik tingginya biaya hidup yang dikeluarkan pemerintah, namun tidak terjadi apa-apa.

“Setelah UKT keluar Tapera. Ini Indonesia, negara BU-nya apa? Harga naik, tidak booming,” tulisnya.

Tidak cukup hanya mengkritik dan memfitnah pemerintah secara tidak langsung, namun ada juga netizen yang mengaku kurang paham atau kurang memahami tujuan di balik program Tapera.

“Jujur saya kurang paham dengan tujuan Tapera tapi saya merasa resah dengan kebijakan Tapera ini,” kata @Yu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *