Viral Curhat Penumpang Dipaksa Transfer Uang Rp100 Juta oleh Driver Taksi Online

Banten – Kisah perempuan bernama Cindy Claudia Pangestu yang mengeluh terpaksa mentransfer Rp 100 juta ke rekening sopir taksi online viral di media sosial.

Melalui akun Instagram pribadinya @cndypngestu, perempuan tersebut mengabarkan kejadian tersebut terjadi saat mobilnya memasuki jalan tol. Cindy bertanya kepada pengemudi dan diberi tahu bahwa rutenya cocok dengan aplikasi peta.

“Pak kenapa masuk tol?” – tanya Cindy kepada sopir, kutipan Kamis 28 Maret 2024.

“Saya hanya mengikuti peta,” jawab pengemudi itu.

Sopir kemudian mengaku kehabisan napas dan menyuruh Cindy untuk duduk di belakang kemudi. Merasa ada yang tidak beres, dia menolak dan menawarkan untuk pergi sebentar.

Merasa curiga, Cindy berinisiatif mengecek aplikasi taksi online. Ternyata, di aplikasi tersebut, pengemudi tidak menekan tombol “pick up” yang berarti sudah menerima penumpang tersebut.

“Saya mulai panik saat itu juga,” kata Cindy.

Sopir kemudian mengarahkan ponselnya ke arah Cindy, memaksanya untuk mentransfer uang ke rekeningnya. Karena panik, Cindy berusaha melarikan diri dengan melompat, mengingat saat itu mobilnya melaju pelan di jalan tol.

Usai melompat, Cindy berteriak minta tolong, namun pengemudi mengejarnya, memaksanya kembali ke dalam mobil dan kembali menuntut transfer sebesar R100 juta.

“Waktu itu saya diancam akan dibuang ke depan (sungai) kalau tidak bergerak,” kata Cindy.

Singkat cerita, Cindy berhasil selamat setelah ia nekat melompat dari pinggir jalan tol dengan posisi cukup tinggi hingga terluka. Usai melompat, ia diselamatkan oleh seorang pria di kawasan Karang Tengah Kota Tangerang, Banten.

Atas kejadian tersebut, perusahaan taksi online Grab akhirnya angkat bicara. Mereka menyayangkan kejadian yang menimpa Cindy pada Senin 25 Maret 2024. Untuk mendukung pengusutan laporan Cindy, Grab akan bekerja sama dengan pihak kepolisian.

Grab mengaku menghubungi korban dan berbicara dengan perwakilan keluarga beberapa jam setelah kejadian, sekitar pukul 23.13.

Grab kemudian menonaktifkan akun mitra pengemudi tersebut pada 26 Maret setelah mendapat kronologi detail dari perwakilan keluarga penumpang.

Sehari kemudian, Grab kembali menghubungi Cindy untuk mengembalikan ponselnya, sekaligus menawarkan bantuan hukum, layanan konseling, keamanan tambahan, bantuan hukum, dan penggantian biaya pengobatan.

Terakhir, Grab mengaku sedang bekerja sama dengan pengacara penumpang dan polisi untuk memberikan data yang diperlukan guna mengambil tindakan lebih lanjut dalam kasus tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *