Titik Kumpul Lifestyle – Pengguna media sosial dihebohkan dengan kisah seorang wanita yang mengalami kejadian aneh saat hamil. Wanita tersebut awalnya mengatakan, janin yang dikandungnya tiba-tiba menghilang.
Dikutip dalam akun gosip @tante.rempong.official, wanita tersebut mengungkapkan, saat hamil 4 bulan, perutnya tiba-tiba mengecil. Gulir lagi, oke?
“Aneh sekali setelah 4 bulan hamil saya tiba-tiba merasa perut kosong. “Padahal tadi saat saya periksa, rahimnya masih baik-baik saja,” kata wanita itu.
Melihat keanehan tersebut, ia pergi ke dokter untuk pemeriksaan ginekologi. Saat diperiksa dokter, janin tidak berada di dalam rahim.
“Saya langsung periksa ke sana dan dokter bilang janin saya hilang. Mengapa “Saya merasa baik kemarin,” tulisnya.
Wanita itu pun menyinggung kejadian mistis tersebut.
“Benarkah itu transfer janin ya, Bu?!”
Di Indonesia, kasus kematian janin secara tiba-tiba pada manusia seringkali dikaitkan dengan kejadian mistis dan terkadang dianggap sangat sulit dipercaya hingga sulit dijelaskan. Faktanya, fenomena serupa jelas sedang dibicarakan di dunia kesehatan. Dari sudut pandang medis, kondisi yang diamati pada wanita ini adalah pseudocyesis.
Pseudocyesis juga dikenal sebagai kehamilan palsu atau kehamilan imajiner, menurut situs Cleveland Clinic. Pseudocyesis, seseorang mengalami gejala hamil dan merasa hamil. Namun, tes kehamilan dan USG memastikan bahwa mereka tidak hamil secara fisik dan tidak ada janin yang tumbuh di dalam rahim mereka.
Ini adalah kondisi yang jarang terjadi, dan para ahli kesehatan percaya bahwa faktor psikologis dan hormonal berperan dalam penyebabnya. Seseorang dengan pseudocyesis mungkin merasa hamil dan menunjukkan tanda-tanda kehamilan, tetapi tes kehamilan, tes darah, atau USG akan menunjukkan bahwa dia tidak hamil.
Adapun penyebab pseudocyesis, hingga saat ini para ahli belum mengetahui penyebab pastinya. Namun faktor psikologis dan hormonal diyakini dapat berkontribusi menjadi penyebab pseudocyesis.
Ini dapat dianggap sebagai gangguan gejala somatik atau ketika seseorang memiliki gejala fisik suatu penyakit tanpa penjelasan medis. Beberapa alasan mengapa seseorang mungkin mengalami pseudocyesis adalah keinginan yang kuat untuk hamil, mengalami keguguran berkali-kali, kehilangan bayi, infertilitas, ketakutan ekstrem terhadap kehamilan, depresi atau kecemasan, trauma emosional, atau pelecehan seksual.
Sedangkan jika dilihat dari faktor psikologis penyebab pseudocyesis, ada kaitannya dengan koneksi pikiran-tubuh yang kuat. Beberapa ahli kesehatan percaya bahwa keinginan untuk hamil adalah penyebab paling umum dari pseudocyesis.
Orang-orang mungkin memiliki keinginan yang kuat untuk hamil sehingga tubuh mereka membantu mereka percaya bahwa mereka hamil. Kondisi lain, seperti depresi akibat infertilitas atau keguguran, bisa menjadi faktor risiko kehamilan palsu.
Sedangkan jika dilihat dari faktor hormonal penyebab pseudocyesis berkaitan dengan kondisi medis seperti tumor rahim, menopause atau kanker yang dapat menyebabkan perubahan kadar hormon seseorang.
Perubahan hormonal ini dapat menyerupai gejala kehamilan seperti terlambat haid, kelelahan, atau penambahan berat badan. Seorang profesional kesehatan mungkin ingin mengesampingkan kondisi medis ini sebelum mendiagnosis pseudocyesis. Keinginan yang kuat untuk hamil dapat secara langsung mempengaruhi hormon Anda dan menimbulkan gejala kehamilan.
Sedangkan gejala pseudocyesis mirip dengan kehamilan sebenarnya karena seseorang meyakini dirinya hamil atau mengidap penyakit yang menyebabkan gejala kehamilan. Misalnya, beberapa orang melaporkan adanya perasaan adanya gerakan di dalam rahim.
Gejala umum kehamilan palsu lainnya termasuk nyeri payudara, perut membesar, terlambat haid, penambahan berat badan, mual atau muntah di pagi hari, keinginan atau bahkan ketidakmampuan untuk makan, dan bahkan kontraksi persalinan palsu.