Viral Dagangan Siswa MTs Dibuang Ibu Kantin Lantaran Merasa Tersaingi, Kepala Sekolah Ungkap Kelakuan Pelaku

Brebes, Titik Kumpul – Video berdurasi 28 detik yang memperlihatkan jajanan siswa MTs Nurul Huda, Desa Kalibuntu, Kecamatan Losari, Provinsi Brebes yang dilempar oleh seorang ibu kantin menjadi perbincangan hangat di media sosial.

 Peristiwa itu terjadi pada Selasa pagi, 17 Desember 2024, sekitar pukul 07:15 WIB. Dalam video tersebut terlihat makanan yang dijual para siswa berserakan di tanah setelah dibuang oleh ibu kantin.

Direktur MT Nurul Huda, Basuni saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Dijelaskannya, kejadian tersebut terjadi pada Selasa pagi sekitar pukul 07.15 WIB. 

“Diduga, siapa pun anak yang membawa jajanan di luar, bukan hanya sekali dua kali, tapi sering, akan dimarahi. Bahkan kasirnya akan mendenda dan meminta uang jika ketahuan membawa jajanan ke luar atau ke pedagang lain,” tulis mereka. . . pernyataan di Instagram @lagi.viral, dikutip Titik Kumpul .co.id.

Dalam video terbaru, penjaga sekolah turun tangan dan menjelaskan kepada penjaga kantin. Namun, perkelahian malah terjadi dan penjaga sekolah tidak bisa berbuat apa-apa.

Kejadian ini terekam dalam video dan langsung viral di media sosial. Video tersebut memperlihatkan ibu kantin membuang barang-barang siswa.

Kepala MTs Nurul Huda, Basuni angkat bicara, menurutnya kejadian tersebut bukan hanya terjadi satu kali saja, bahkan ibu kantin pun kerap menyuruh siswanya jajan di kantinnya.

“Keluhan anak-anak terhadap ibu kantin sebenarnya merupakan hal yang lumrah di lingkungan madrasah kita. Ibu kantin sering memaksa siswanya untuk membeli jajanan di kantin internal madrasah,” kata Basuni dikutip tvOne pada Jumat, 20 Desember 2024.

Tak hanya itu, sutradara juga mengungkap fakta lain bahwa ibu kantin Madrasah itu, saat para santri membeli jajanan di luar Madrasah, merasa terhina.

Basuni menjelaskan, kantin madrasah berada di luar administrasi madrasah.

“Perlu diketahui, kantin tersebut sebenarnya bukan milik madrasah, sehingga merupakan kantin mandiri di luar administrasi madrasah. Kantin tersebut milik keluarga yayasan, namun berada di luar administrasi madrasah,” tegas Basuni.

Sedangkan kegiatan jual beli mahasiswa merupakan bagian dari program peningkatan profil mahasiswa Pancasila dan Rahmatan Lil Alamin (P5RA) untuk mendidik mahasiswa berwirausaha.

Pihak Madrasah juga mengaku menjadi penengah antara pihak kantin dan siswa.

“Sudah di hari pertama, pihak yang berwenang telah mengklarifikasi dan membenarkan informasi yang beredar di media sosial, baik dari Kabupaten, Kepolisian, dan Kementerian Agama. Mereka langsung datang ke madrasah dan kami klarifikasi bersama,” pungkas mereka. direktur MTs Nurul Huda, Basuni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *