Tagalar – Ushuluddin dan Dawa, dosen Mujahid Institut Agama Islam Nasional (IAIN) meninggal dunia saat memimpin Jamaah Salat Subuh di Masjid Agung Tagalar, Kabupaten Tagalar, Kecamatan Battallasang, Kalapirang, Kecamatan Battallasang, Kabupaten Tagalar, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Minggu . Pada hari Minggu. Mei 2024.
Sebuah video yang memperlihatkan Mujahid menghembuskan nafas terakhirnya viral di media sosial.
Dalam video yang awalnya viral, Mujahid terlihat terlihat sangat bertekad setelah menjadi pengantin. Terlintas dalam benaknya bahwa jemaah di belakangnya harus mendengarkan pembacaan ayat-ayat Al-Quran.
Tak lama kemudian, Mujahid yang merupakan juri Musabaka Dilawat Qur’an (MTQ) ke-33 yang digelar di Sulawesi Selatan, melakukan gerakan membungkukkan badan usai aksi unjuk rasa.
Namun saat ia bangkit dari posisi busur atau kemudinya, tiba-tiba tubuh kekar sang Mujahid terjatuh ke belakang hingga kepalanya sedikit menyentuh tanah.
Orang-orang mukmin yang menyaksikan kejadian itu langsung menolong Mujahid.
Bhatru, manajer Thaklar Periya Palliwasal, mengaku menyaksikan langsung kejadian tersebut. Ia berada di baris pertama dan langsung menggantikan posisi Imam dan melanjutkan shalatnya.
Menurut Badru, usai salat subuh, almarhum harus menyampaikan ceramah. Namun takdir berkata lain.
“Usai salat subuh, kami langsung membawanya ke RS Patzonga Tagalaar untuk mendapat perawatan, namun sudah tidak bernapas (meninggal),” kata Batru kepada wartawan, Senin, 6 Mei 2024.
Sementara itu, Sekretaris Tanfidziyah PCNU Bone Firman Ahmad mengatakan, jenazah almarhum dimakamkan di Desa Bukaka, Kabupaten Bone, Kecamatan Tanete Riattang.
Almarhum dimakamkan di Pemakaman Talume Bukaka saat salat Ashar, ujarnya.