Viral di Media Sosial Suara Azan Menyayat Hati di Gaza Palestina

VIVA – Suara azan yang diyakini berasal dari sebuah masjid di Jalur Gaza Palestina, viral di media sosial. Pasalnya, azan yang hening beberapa kali terhenti dan suara muazin terdengar seperti menahan air mata saat mengumandangkan azan. Hal ini seolah menggambarkan penderitaan mendalam masyarakat Gaza dalam beberapa bulan terakhir.

Video singkat yang diunggah akun Instagram @fictionallyflawless memperlihatkan bangunan tersebut hancur akibat kebakaran yang terjadi semalaman. Pada saat yang sama, terdengar suara azan yang menyayat hati

Sejak diunggah dua hari lalu, Selasa 28 Mei 2024, video tersebut sudah mendapat lebih dari 500 ribu likes dan ribuan komentar membanjiri kolom komentar. Sejumlah warga Gaza mengaku ikut merasakan penderitaan warga Gaza.

“Saya bukan muslim, tapi saya merasakan sakitnya,” tulis warganet di kolom komentar.

“Suara ini (suara azan di video) sudah 24 jam terngiang-ngiang di kepalaku,” sahut netizen lainnya.

“Kesedihan dalam suara (muazin) akan menghantuiku selamanya. Hatiku hancur,” imbuh netizen lainnya.

“Aku merasakannya dari lubuk hatiku yang terdalam,” imbuh netizen lainnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pasukan Israel terus menyerang Gaza Palestina. Terbaru, mereka melakukan penyerangan brutal ke kamp pengungsi di Rafa akhir pekan lalu.

Perempuan dan anak-anak menjadi korban terbanyak dalam serangan Israel di Rafah. Negara Rafah yang terletak di perbatasan Gaza dan Mesir kerap menjadi sasaran serangan udara Israel.

Secara spesifik, Rafah berstatus zona aman karena menjadi tempat pengungsian terakhir bagi sekitar 1,5 juta warga Gaza. Negara-negara Barat juga berperan dalam memastikan bahwa Rafah menjadi jalur yang aman bagi pemegang paspor asing di Gaza, serta untuk pengiriman bantuan kemanusiaan.

Saat ini Rafah sudah tidak dikenal lagi sebagai zona aman. Rafah telah menjadi pusat konflik antara Israel dan Palestina. Wilayah ini juga mengalami serangan udara, pemboman, dan konflik militer. 

Blokade yang diberlakukan di Rafah menambah kesulitan penduduk Palestina dalam memperoleh akses terhadap kebutuhan dasar dan bantuan kemanusiaan.

Selain itu, pada Minggu malam, 26 Mei 2024, serangan udara Israel kembali dilakukan terhadap kamp pengungsi Tel Al-Sultan. Sedikitnya 45 orang tewas dan 249 orang luka-luka dalam serangan tersebut.

Baca artikel Trending menarik lainnya di tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *