Viral di TikTok soal Intermittent Fasting, Ternyata Ini Manfaatnya untuk Tubuh

VIVA adalah intermittent fasting, yaitu pola makan yang berganti-ganti antara waktu makan dan waktu puasa. Ini lebih dari apa yang Anda makan. 

Bagi Anda yang sering memposting di TikTok, pasti sudah familiar dengan rahasia penurunan berat badan yang satu ini. Puasa intermiten menjadi viral diet saat ini. Pola diet ini juga menjadi salah satu cara menurunkan berat badan yang paling digemari anak muda.

Berdasarkan video viral di TikTok yang dibagikan akun @oterra.id, puasa intermiten memiliki banyak manfaat baik bagi tubuh, salah satunya adalah menurunkan berat badan. Jadi apa manfaatnya bagi orang yang berpuasa intermiten? Gulir ke bawah untuk membaca artikel selengkapnya.

Manfaat Puasa Intermiten

Di bawah ini adalah manfaat yang bisa Anda rasakan setelah puasa intermiten yang diposting di Healthline.

Jagalah kesehatan jantungmu

Bagi yang ingin mengurangi risiko penyakit jantung, cobalah puasa intermiten. Puasa intermiten dapat mengontrol berbagai hal, antara lain: Kadar gula darah Tekanan darah Trigliserida Kolesterol total dan LDL

Meningkatkan kesehatan otak

Puasa intermiten meningkatkan berbagai sifat metabolisme yang penting untuk kesehatan otak. Pasalnya, puasa intermiten dapat membantu mengurangi stres oksidatif, peradangan, dan gula darah. dan resistensi insulin.

Puasa juga meningkatkan kadar hormon otak yang disebut faktor neurotropik yang diturunkan dari otak (BDNF). Kekurangan BDNF dikaitkan dengan depresi dan berbagai masalah otak.

Mengubah fungsi hormon, sel dan gen

Jika Anda tidak makan dalam waktu lama, banyak hal yang terjadi di dalam tubuh, misalnya: Kadar insulin dalam darah turun drastis sehingga memudahkan pembakaran lemak. Meningkatkan kadar hormon pertumbuhan manusia (HGH), sehingga memfasilitasi pembakaran lemak dan pertumbuhan otot. Tubuh merangsang proses perbaikan sel yang penting, seperti membuang limbah dari sel. Terdapat perubahan menguntungkan pada beberapa gen dan molekul yang terkait dengan umur panjang dan perlindungan terhadap penyakit.

Mengurangi resistensi insulin dan mengurangi risiko diabetes tipe 2

Puasa intermiten mengurangi resistensi insulin, yang menurunkan kadar gula darah dan membantu melindungi terhadap diabetes tipe 2.

Penelitian menunjukkan bahwa puasa selama 8-12 minggu tanpa henti dapat menurunkan kadar gula darah sebesar 3-6 persen pada penderita diabetes.

Mengurangi stres oksidatif dan peradangan dalam tubuh

Untungnya, ketika radikal bebas berinteraksi dan merusak molekul penting lainnya seperti protein dan DNA, hal ini dapat dicegah dengan puasa intermiten.

Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa puasa intermiten dapat membantu melawan peradangan, penyebab utama banyak penyakit di tubuh manusia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *