India – Kisah seorang dokter yang nekat melakukan pemotretan pernikahan di ruang operasi rumah sakit pemerintah India menjadi viral di media sosial.
Akibat perbuatannya, pemerintah setempat langsung memberhentikan dokter tersebut.
Dilansir Times of India, 20 Februari 2024, kejadian tersebut terjadi di Bharamasagar, distrik Chitradurga, India. Dokter yang terlibat adalah Abhishek, seorang dokter kontrak yang baru bergabung dengan Misi Kesehatan Nasional sebulan sebelumnya.
Dalam video yang beredar luas di media sosial, sang dokter terlihat sedang melakukan operasi terhadap pasien palsu sambil mengenakan gaun bedah. Sementara itu, tunangannya berpura-pura membantunya dengan peralatan bedah.
Beberapa fotografer terlihat tertawa di belakangnya. Kehadiran staf rumah sakit, yang tampaknya mengetahui kejadian tersebut selama pemotretan, menimbulkan pertanyaan tentang keterlibatan mereka dan implikasi etis dari tindakan mereka.
Manajemen rumah sakit yang dikejutkan dengan video viral tersebut bergegas menangani situasi tersebut dan memastikan penyalahgunaan fasilitas umum tidak terjadi lagi di kemudian hari.
Ketika video itu menjadi viral, pejabat kesehatan setempat mengatakan penembakan itu terjadi di sebuah gudang yang tidak terpakai dan pemberitahuan telah dikeluarkan kepada administrator rumah sakit.
Namun Menteri Kesehatan Dinesh Gundu Rao memerintahkan pemecatan dokter tersebut.
“Rumah sakit pemerintah harus memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat dan bukan untuk pekerjaan pribadi. Saya tidak bisa mentolerir ketidakdisiplinan dokter,” kata Dinesh.
“Saya sudah instruksikan kepada para dokter dan petugas lainnya untuk berhati-hati agar pelanggaran seperti itu tidak terjadi di rumah sakit pemerintah,” lanjutnya.
Menentang perdebatan tersebut, Abhishek dicopot dari jabatannya oleh Menteri Kesehatan. Menkeu juga menekankan kepada seluruh pegawai kontrak untuk menaati aturan pelayanan pemerintah dengan ketat dan tidak memanfaatkan fasilitas umum untuk kepentingan pribadi.
Komunitas medis di Karnataka harus menekankan pentingnya perilaku etis dan penggunaan sumber daya publik secara tepat.
Pemotretan prewedding yang seharusnya menjadi momen membahagiakan untuk diabadikan, malah menjadi peringatan akan konsekuensi penyalahgunaan jabatan dan kepercayaan yang diberikan kepada tenaga kesehatan.