Viral Driver Ojol di Medan Meninggal Saat Mengantre Orderan, Kebijakan Tarif Murah Jadi Sorotan

MEDAN, VIVA – Sebuah video memperlihatkan seorang pengemudi ojek online (Ozor) yang sedang antri untuk mengambil pesanan di depan sebuah restoran di Jalan St Moujung, Kota Medan, tiba-tiba tergeletak dan dinyatakan meninggal dunia.

Berdasarkan data yang diperoleh Persatuan Ojek Sepeda Motor Medan (GODAMS), identitas pengemudi Ozor bernama Darwin M Simajuntak dan korban ditemukan tersembunyi pada Minggu pagi, 11 Agustus 2024.

Gambar viral yang diposting di @godams.medan, dikutip VIVA Medan, Selasa 13 Agustus 2024, berbunyi: “Pengemudi ojol ditemukan tewas di Jalan Sutomo Ujung.”

Ketua GODAMS Agam Zubir menjelaskan, Inafis Polrestabes Medan turun ke lokasi kejadian, menentukan lokasi dan TKP, melakukan penyelidikan, kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit (Bayankara) Kota Medan.

Agam mengatakan Darwin mengalami sakit fisik selama beberapa hari terakhir, menurut seorang rekan tukang ojek. Namun Darwin diduga memiliki riwayat penyakit asam lambung.

Saat dikonfirmasi VIVA, Selasa, 13 Agustus 2024, Agam mengatakan, “Yang dialami almarhum (pengendara Ozol) itu lumrah terjadi pada semua golongan Ozol. Yaitu orde lama, asam lambung.”

Agam mengatakan, Darwin menggunakan akun di aplikasi tersebut atas nama orang lain, bukan miliknya sendiri. Namun apapun ceritanya, dia prihatin dengan kondisi korban.

“Saya mendapat informasi dari seorang rekan bahwa kesehatan almarhum kurang baik dan sudah tidak mampu lagi bekerja,” jelas Agam.

Agam mengatakan, meski sakit, Darwin memaksanya tetap menjalankan perintah untuk mempertahankan penghidupannya.

“Tidak ada yang bisa memastikan nama penyakit yang diderita korban di rekam medisnya, tapi karena sifatnya (asam lambung). Maka tidak ada yang tahu jabatan apa yang dijabatnya (tukang ojek) saat itu. kematiannya. Postur tubuhnya lemah dan dia berbaring,” kata Agam.

Agam berkata, “Fakta bahwa pengemudi meninggal tidak relevan,” dan “penyebab utama kematian adalah rasa lapar yang dialaminya saat menunggu pesanan.” Namun, karena kondisi kesehatannya, hal ini tidak memungkinkan.”

Agam mengatakan jenazah Darwin dipindahkan oleh keluarganya dari Rumah Sakit Bayankara di Medan ke kampung halamannya di Kabupaten Simaroun, Sumatera Utara, di mana ia dimakamkan dan dikebumikan.

“Kami baru mendapat informasi. Keluarga (saudara laki-lakinya) datang dari desanya tadi malam dan dibawa ke desanya,” kata Agam.

Agam juga menegaskan, aplikasi tersebut tidak lagi mendukung pengemudi sesuai regulasi. Hal ini akan mempengaruhi pendapatan para tukang ojek.

Jadi, teman-teman akuntan publik ikut merasakan dampak dari kebijakan yang mereka terapkan. Itu adalah jumlah yang Anda terima untuk menerimanya lebih murah dari sebelumnya. kata Agam.

Atas hal tersebut, Agam meminta dan berharap pemerintah menaruh perhatian terhadap nasib Ojols ke depannya. Mulai dari pendapatan hingga kesehatan. Saya akan memastikan hal seperti ini tidak terjadi lagi.

“Jadi ini situasi dimana teman-teman saya lagi-lagi mengencangkan ikat pinggang dan tidak lagi mengutamakan kesehatan dalam bekerja,” kata Agam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *