Titik Kumpul – Warga Surabaya dihebohkan dengan video seorang pria bersepeda motor yang memperlihatkan penisnya di kawasan Tugu Bambu Runcing, Jalan Panglima Sudirman, Surabaya.
Tim Jatanras Group Satreskrim Polrestabes Surabaya menangkap seorang pengendara sepeda motor bernama BAE (33) asal Wonosari Wetan, Semampir, Surabaya, dan seorang sopir taksi.
Kasat Reskrim Jatanras Polrestabes Surabaya Iptu Bobi Elsam mengatakan, korban merekam perbuatan pelaku dan videonya pun viral dan populer.
“Setelah kami melakukan serangkaian penyelidikan, kami melihat TKP, memeriksa saksi-saksi dan bekerja sama dengan banyak saksi, kami menemukan siapa pelakunya,” kata Bobi, Sabtu, 1 Juni 2024.
Tim Jatanras kemudian mencari keberadaan pelaku. Setelah mengumpulkan informasi dan bukti yang cukup, pelaku kejahatan ini segera diidentifikasi.
Saat diperiksa, pelaku mengaku mendapat kepuasan dengan memperlihatkan alat kelaminnya di depan umum. Bobi membenarkan, “Saat ini kami sedang mempelajari perilaku dan pemikiran pelaku kejahatan karena cara dia mengekspos bagian pribadinya di depan umum.
Korban
Selain menangkap pelaku, polisi juga menonton video tersebut selama 2 menit. Pelaku terlihat di depan sebuah batu besar tajam yang memperlihatkan auratnya dan terlihat banyak warga sekitar.
Ternyata teriakan para gadis yang menyesali perbuatan cabul tersebut tidak membuat malu pelakunya. Pelaku melanjutkan aksinya dengan memperlihatkan bagian pribadinya. Video tersebut akhirnya viral di media sosial dan menjadi sensasi di kalangan netizen.
“Kejadian ini sepertinya sudah terjadi berkali-kali dan baru menyebar ketika ada yang memperhatikan kelakuan buruk pelakunya. Desinta Dewi, warga Surabaya yang berada di lokasi saat kejadian mengatakan, “Syukurlah dia tertangkap.”
Desinta mengaku masih sedih dan mengingat kejadian tersebut hingga kini ia merasa tidak nyaman berjalan di tempat keramaian. Desinta menambahkan: “Kami tidak senang karena masih banyak laki-laki dengan orientasi seksual yang berjalan-jalan di tempat umum.”
Sebagai perempuan, Desinta berharap Pemkot Surabaya mengerahkan aparat keamanan di banyak tempat untuk mencegah kejadian serupa terjadi. “Mungkin kalau di sana ada penjaganya, pelaku kejahatan tidak akan berani melakukan perbuatan tersebut,” ujarnya.
Penyakit kejiwaan
Di sisi lain, dari sudut pandang psikologis, hal tersebut merupakan bagian dari irasionalitas orang-orang yang lemah mental dan ingin menunjukkan jati dirinya secara terbuka sebagai seorang eksibisionis.
Astrid Wijaya, Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Widya Mandala Surabaya, mengatakan, situasi tersebut kerap menimpa pria yang belum memiliki pasangan sehingga ingin menunjukkan kehadirannya.
“Eksibisionisme sering terlihat pada pria dan ini merupakan penyakit mental yang sudah ada sejak lama. Namun karena akhir-akhir ini ada video di media sosial, cenderung viral, kata Astrid.
Paparan sering kali muncul melalui inisiatif seseorang yang ingin dikenal karenanya. Dan sekilas, penjahatnya tampak biasa saja dan tinggal bersama orang lain.
“Sekilas mereka terlihat seperti orang biasa dan tidak ada masalah dalam kesehariannya. “Tapi setiap kali melihat perempuan, mereka sangat ingin memperlihatkan alat kelaminnya, bahkan sampai ejakulasi,” kata Astrid.
Lebih lanjut, Astrid menjelaskan paparan merupakan bagian dari penyakit jiwa yang menimpa seseorang yang disebut dengan penyakit jiwa. Oleh karena itu, peserta pameran harus dikoreksi dengan hati-hati dan tidak dipenjara.
“Ada baiknya peserta pameran memeriksakan kesehatan mentalnya ke psikiater,” imbuhnya.
Laporan: Zainal Azhari (tvOne) Baca artikel berita menarik lainnya di link ini.